PBB: Fungsi Bank Sentral Afghanistan Harus Dipertahankan dan Dibantu

Jum'at, 14 Januari 2022 - 02:54 WIB
PBB: fungsi Bank Sentral Afghanistan harus dipertahankan dan dibantu. FOTO/Reuters
NEW YORK - Sekretaris Jenderal PBB , Antonio Guterres pada Kamis (13/1/2022) meminta penangguhan aturan yang mencegah penggunaan uang di Afghanistan untuk menyelamatkan nyawa dan ekonomi dan untuk jalan menuju pelepasan bersyarat cadangan mata uang asing Afghanistan yang dibekukan.

"Pendanaan internasional harus diizinkan untuk membayar gaji pekerja sektor publik dan untuk membantu lembaga-lembaga Afghanistan memberikan perawatan kesehatan, pendidikan dan layanan vital lainnya," kata Guterres kepada wartawan di New York.





Sekitar USD9,5 miliar cadangan bank sentral Afghanistan tetap diblokir di luar negeri, terutama di Amerika Serikat (AS), dan dukungan internasional yang diberikan kepada pemerintah sebelumnya telah mengering sejak Taliban merebut kekuasaan Agustus lalu.

"Fungsi Bank Sentral Afghanistan harus dipertahankan dan dibantu, dan jalur yang diidentifikasi untuk pelepasan bersyarat cadangan mata uang asing Afghanistan," kata Guterres, seperti dikutip dari Reuters.

"Kita harus berbuat lebih banyak lagi untuk secara cepat menyuntikkan likuiditas ke dalam perekonomian dan menghindari kehancuran yang akan menyebabkan kemiskinan, kelaparan, dan kemelaratan bagi jutaan orang," katanya.

Kepala bantuan PBB Martin Griffiths akan bertemu secara virtual dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Jumat.



Guterres mengatakan, mereka akan membahas pembuatan mekanisme untuk "memungkinkan suntikan dana yang efektif ke dalam ekonomi Afghanistan" yang juga akan "menciptakan kondisi sistem keuangan di Afghanistan untuk dapat beroperasi dalam mata uang lokal."

Pada bulan Desember, para donor untuk Dana Perwalian Rekonstruksi Afghanistan yang dikelola oleh Bank Dunia setuju untuk mentransfer USD280 juta ke Program Pangan Dunia (WFP) dan badan anak-anak PBB UNICEF untuk mendukung nutrisi dan kesehatan di Afghanistan.

"Saya berharap sumber daya yang tersisa - lebih dari USD1,2 miliar - akan tersedia untuk membantu rakyat Afghanistan bertahan hidup di musim dingin," kata Guterres. "Bagi kami, PBB mengambil langkah-langkah untuk menyuntikkan uang tunai ke dalam perekonomian melalui pengaturan resmi yang kreatif. Tapi itu hanya masalah kecil," katanya.

PBB pada hari Selasa meminta bantuan kemanusiaan sebesar USD4,4 miliar untuk Afghanistan pada tahun 2022, menyebut dana tersebut sebagai "perhentian penting" untuk memastikan masa depan negara itu.

"Skala permohonan itu mencerminkan skala keputusasaan. Bayi dijual untuk memberi makan saudara mereka. Fasilitas kesehatan yang membeku dipenuhi anak-anak yang kekurangan gizi. Orang-orang membakar harta benda mereka untuk menghangatkan diri," kata Guterres.

Dia memperingatkan bahwa tanpa lebih banyak upaya internasional "hampir setiap pria, wanita dan anak-anak di Afghanistan dapat menghadapi kemiskinan akut."
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More