Rambod Namdar, Mata-mata Iran yang Rekrut Wanita Israel Secara Online
Kamis, 13 Januari 2022 - 18:17 WIB
TEL AVIV - Seorang mata-mata Iran yang menyebut dirinya "Rambod Namdar" merekrut para wanita Israel secara online. Badan keamanan dalam negeri Zionis, Shin Bet, telah membongkar jaringan spionase Teheran tersebut.
Rambod Namdar menggunakan Facebook untuk merekrut para wanita Israel yang dimanipulasi untuk memotret Kedutaan Amerika Serikat (AS) dan kegiatan lainnya.
Shin Bet tidak menyebutkan para wanita yang telah direkrut. Namun, badan itu menyebut Rambod Namdar adalah seorang Yahudi yang tinggal di Iran.
"Terlepas dari kenyataan para wanita curiga bahwa pria yang dimaksud adalah seorang agen intelijen Iran, beberapa dari mereka mempertahankan kontak dengannya, setuju untuk melakukan berbagai tugas yang dia minta dari mereka dan menerima dana darinya," kata Shin Bet dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Kamis (13/1/2022).
"Setelah didekati melalui Facebook, Rambod meminta agar komunikasi terus menggunakan aplikasi pesan terenkripsi WhatsApp," lanjut Shin Bet.
Disebutkan Shin Bet bahwa ada empat tersangka utama, dan dakwaan telah dikeluarkan.
Salah satu wanita, berusia 40 tahun, diduga melakukan kontak dengan Rambod selama beberapa tahun dan melakukan berbagai misi.
Ini termasuk diam-diam memotret Kedutaan AS di Tel Aviv, dan mengambil gambar di dalam Kementerian Dalam Negeri di kampung halamannya di Holon.
Rambod Namdar menggunakan Facebook untuk merekrut para wanita Israel yang dimanipulasi untuk memotret Kedutaan Amerika Serikat (AS) dan kegiatan lainnya.
Shin Bet tidak menyebutkan para wanita yang telah direkrut. Namun, badan itu menyebut Rambod Namdar adalah seorang Yahudi yang tinggal di Iran.
"Terlepas dari kenyataan para wanita curiga bahwa pria yang dimaksud adalah seorang agen intelijen Iran, beberapa dari mereka mempertahankan kontak dengannya, setuju untuk melakukan berbagai tugas yang dia minta dari mereka dan menerima dana darinya," kata Shin Bet dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Kamis (13/1/2022).
"Setelah didekati melalui Facebook, Rambod meminta agar komunikasi terus menggunakan aplikasi pesan terenkripsi WhatsApp," lanjut Shin Bet.
Disebutkan Shin Bet bahwa ada empat tersangka utama, dan dakwaan telah dikeluarkan.
Salah satu wanita, berusia 40 tahun, diduga melakukan kontak dengan Rambod selama beberapa tahun dan melakukan berbagai misi.
Ini termasuk diam-diam memotret Kedutaan AS di Tel Aviv, dan mengambil gambar di dalam Kementerian Dalam Negeri di kampung halamannya di Holon.
tulis komentar anda