Hadiri Pesta Saat Lockdown, PM Inggris Minta Maaf
Kamis, 13 Januari 2022 - 00:10 WIB
LONDON - Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson meminta maaf karena menghadiri pesta di taman belakang Downing Street 10 pada 20 Mei 2020. Padahal saat itu, Inggris telah memberlakukan lockdown dan pembatasan ketat terkait pandemi COVID-19 .
Pada awal sesi mingguan Tanya Perdana Menteri, Johnson mengatakan dia menghadiri pertemuan itu selama 25 menit sebelum masuk ke dalam untuk bekerja. Dia mengatakan dia percaya pertemuan itu sebagai acara kerja, tetapi jika melihat kebelakang, dia seharusnya meminta para peserta pesta kembali ke dalam.
"Saya ingin meminta maaf... Ada hal-hal yang kami tidak benar dan saya harus bertanggung jawab," kata Perdana Menteri Inggris di parlemen.
"Dan saya tahu kemarahan yang mereka rasakan terhadap saya, atas pemerintahan yang saya pimpin, ketika mereka berpikir bahwa di Downing Street sendiri, aturan tidak diikuti dengan benar oleh orang yang membuatnya," sambungnya seperti dilansir dari Sputnik, Kamis (13/1/2022).
Boris Johnson mengatakan kepada anggota parlemen bahwa dia percaya pada saat itu bahwa pertemuan pada 20 Mei 2020 adalah "acara kerja".
"(Downing Street) No 10 adalah departemen besar dengan taman sebagai perpanjangan kantor yang terus digunakan karena peran udara segar dalam menghentikan virus. Ketika saya pergi ke taman itu tepat setelah pukul enam pada 20 Mei 2020, untuk berterima kasih kepada sekelompok staf sebelum kembali ke kantor saya 25 menit kemudian untuk terus bekerja, saya percaya secara implisit bahwa ini adalah acara kerja,” tutur Johnson.
Pemimpin oposisi Keir Starmer mengatakan alasan Perdana Menteri Inggris bahwa dia tidak menyadari dia berada di sebuah pesta adalah konyol dan ofensif.
"Itu dia: Setelah berbulan-bulan kebohongan dan penipuan, tontonan menyedihkan dari seorang pria yang kehabisan jalan," kata Starmer seperti dilansir dari CNN.
Pada awal sesi mingguan Tanya Perdana Menteri, Johnson mengatakan dia menghadiri pertemuan itu selama 25 menit sebelum masuk ke dalam untuk bekerja. Dia mengatakan dia percaya pertemuan itu sebagai acara kerja, tetapi jika melihat kebelakang, dia seharusnya meminta para peserta pesta kembali ke dalam.
"Saya ingin meminta maaf... Ada hal-hal yang kami tidak benar dan saya harus bertanggung jawab," kata Perdana Menteri Inggris di parlemen.
"Dan saya tahu kemarahan yang mereka rasakan terhadap saya, atas pemerintahan yang saya pimpin, ketika mereka berpikir bahwa di Downing Street sendiri, aturan tidak diikuti dengan benar oleh orang yang membuatnya," sambungnya seperti dilansir dari Sputnik, Kamis (13/1/2022).
Boris Johnson mengatakan kepada anggota parlemen bahwa dia percaya pada saat itu bahwa pertemuan pada 20 Mei 2020 adalah "acara kerja".
"(Downing Street) No 10 adalah departemen besar dengan taman sebagai perpanjangan kantor yang terus digunakan karena peran udara segar dalam menghentikan virus. Ketika saya pergi ke taman itu tepat setelah pukul enam pada 20 Mei 2020, untuk berterima kasih kepada sekelompok staf sebelum kembali ke kantor saya 25 menit kemudian untuk terus bekerja, saya percaya secara implisit bahwa ini adalah acara kerja,” tutur Johnson.
Pemimpin oposisi Keir Starmer mengatakan alasan Perdana Menteri Inggris bahwa dia tidak menyadari dia berada di sebuah pesta adalah konyol dan ofensif.
"Itu dia: Setelah berbulan-bulan kebohongan dan penipuan, tontonan menyedihkan dari seorang pria yang kehabisan jalan," kata Starmer seperti dilansir dari CNN.
tulis komentar anda