Taliban Kirim Pasukan Elit di Perbatasan, Pakistan Terus Bangun Pagar
Rabu, 12 Januari 2022 - 21:27 WIB
Selama kunjungan yang dipublikasikan ke perbatasan Af-Pak bulan lalu, Fasihuddin menggambarkan Garis Durand sebagai perbatasan “hipotetis”.
Terlepas dari hubungan hangat antara Taliban dan Pakistan, masalah pagar Garis Durand oleh Pakistan telah menciptakan gesekan dalam hubungan bilateral.
Beberapa video yang muncul di media sosial selama dua bulan terakhir menunjukkan para pejuang Taliban mencabut pagar yang baru didirikan di provinsi perbatasan Nimroz, Nangahar dan Kunar. Secara keseluruhan, 12 provinsi Afghanistan terletak di sepanjang Garis Durand.
Taliban, seperti pendahulunya, telah menentang proses pembangunan pagar yang dipimpin Pakistan.
Taliban berpendapat pagar akan memisahkan etnis Pashtun yang tinggal di kedua sisi perbatasan. Sebagian besar pejuang Taliban serta para pemimpin seniornya adalah orang Pashtun juga.
Sesuai laporan badan penyiar lokal TOLO News, komandan senior Taliban Sanaullah Sangin memperingatkan pada 10 Januari bahwa kelompok Islam itu “tidak pernah menerima” Garis Durand sebagai perbatasan internasional.
Sangin juga menuduh militer Pakistan melancarkan serangan mortir ke Provinsi Kunar terkait sengketa pagar.
“Anda telah melihat beberapa hari yang lalu bahwa mereka (militer Pakistan) menembakkan beberapa mortir. Sebagai tanggapan, kami menembakkan 32 mortir,” ujar dia.
Pernyataan para komandan Taliban datang hampir sepekan setelah juru bicara Kementerian Luar Negeri Taliban Abdul Qahar Balkhi menyatakan harapan bahwa masalah pagar akan diselesaikan melalui "saluran diplomatik".
Terlepas dari keberatan berulang kali oleh Taliban, Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi mengatakan pada 3 Januari bahwa pembangunan pagar "akan terus" berlangsung.
Terlepas dari hubungan hangat antara Taliban dan Pakistan, masalah pagar Garis Durand oleh Pakistan telah menciptakan gesekan dalam hubungan bilateral.
Beberapa video yang muncul di media sosial selama dua bulan terakhir menunjukkan para pejuang Taliban mencabut pagar yang baru didirikan di provinsi perbatasan Nimroz, Nangahar dan Kunar. Secara keseluruhan, 12 provinsi Afghanistan terletak di sepanjang Garis Durand.
Taliban, seperti pendahulunya, telah menentang proses pembangunan pagar yang dipimpin Pakistan.
Taliban berpendapat pagar akan memisahkan etnis Pashtun yang tinggal di kedua sisi perbatasan. Sebagian besar pejuang Taliban serta para pemimpin seniornya adalah orang Pashtun juga.
Sesuai laporan badan penyiar lokal TOLO News, komandan senior Taliban Sanaullah Sangin memperingatkan pada 10 Januari bahwa kelompok Islam itu “tidak pernah menerima” Garis Durand sebagai perbatasan internasional.
Sangin juga menuduh militer Pakistan melancarkan serangan mortir ke Provinsi Kunar terkait sengketa pagar.
“Anda telah melihat beberapa hari yang lalu bahwa mereka (militer Pakistan) menembakkan beberapa mortir. Sebagai tanggapan, kami menembakkan 32 mortir,” ujar dia.
Pernyataan para komandan Taliban datang hampir sepekan setelah juru bicara Kementerian Luar Negeri Taliban Abdul Qahar Balkhi menyatakan harapan bahwa masalah pagar akan diselesaikan melalui "saluran diplomatik".
Terlepas dari keberatan berulang kali oleh Taliban, Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi mengatakan pada 3 Januari bahwa pembangunan pagar "akan terus" berlangsung.
tulis komentar anda