ABK Indonesia Disandera Houthi di Yaman, Uni Emirat Arab Lapor PBB
Rabu, 12 Januari 2022 - 14:50 WIB
Kemlu RI menambahkan, “SHP telah melakukan komunikasi dengan pihak keluarga. Yang bersangkutan menginformasikan dalam kondisi sehat dan mendapat perlakuan yang baik dari pihak Houthi.”
Kemlu melalui Perwakilan RI yang berada di Abu Dhabi, Muscat dan Riyadh sedang berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memulangkan segera SHP.
Dalam laporan terpisah pada Selasa (11/1/2022), Uni Emirat Arab (UEA) mengungkapkan 11 awak ditahan di kapal yang dibajak milisi Houthi.
“Satu kapal yang dibajak di Laut Merah itu membawa 11 awak dari lima negara,” ungkap pernyataan Uni Emirat Arab kepada Presiden Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Senin (10/1/2022).
“Tujuh dari awak kapal adalah warga India dan awak yang lainnya berasal dari Ethiopia, Indonesia, Myanmar dan Filipina,” papar Perwakilan Tetap UEA dalam surat untuk PBB.
UEA mengecam “tindakan pembajakan” terhadap kapal Rwabee yang berbendera UEA, yang direbut milisi Houthi pada 2 Januari.
Milisi yang didukung Iran itu mengatakan mereka merebut Rwabee di perairan Yaman dan telah merilis video yang mereka katakan menunjukkan peralatan militer di atas kapal.
“Tindakan pembajakan ini bertentangan dengan ketentuan dasar hukum internasional,” papar surat yang ditandatangani Duta Besar UEA untuk PBB Lana Nusseibeh dan tertanggal 9 Januari.
“Ini juga merupakan ancaman serius terhadap kebebasan dan keselamatan navigasi serta perdagangan internasional di Laut Merah dan keamanan dan stabilitas regional,” tegas Nusseibeh.
Nusseibeh menggambarkan Rwabee sebagai “kapal kargo sipil” yang disewa perusahaan Saudi dan membawa peralatan yang digunakan di rumah sakit lapangan. “Kapal bepergian dengan rute internasional,” papar dia.
Kemlu melalui Perwakilan RI yang berada di Abu Dhabi, Muscat dan Riyadh sedang berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memulangkan segera SHP.
Dalam laporan terpisah pada Selasa (11/1/2022), Uni Emirat Arab (UEA) mengungkapkan 11 awak ditahan di kapal yang dibajak milisi Houthi.
“Satu kapal yang dibajak di Laut Merah itu membawa 11 awak dari lima negara,” ungkap pernyataan Uni Emirat Arab kepada Presiden Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Senin (10/1/2022).
“Tujuh dari awak kapal adalah warga India dan awak yang lainnya berasal dari Ethiopia, Indonesia, Myanmar dan Filipina,” papar Perwakilan Tetap UEA dalam surat untuk PBB.
UEA mengecam “tindakan pembajakan” terhadap kapal Rwabee yang berbendera UEA, yang direbut milisi Houthi pada 2 Januari.
Milisi yang didukung Iran itu mengatakan mereka merebut Rwabee di perairan Yaman dan telah merilis video yang mereka katakan menunjukkan peralatan militer di atas kapal.
“Tindakan pembajakan ini bertentangan dengan ketentuan dasar hukum internasional,” papar surat yang ditandatangani Duta Besar UEA untuk PBB Lana Nusseibeh dan tertanggal 9 Januari.
“Ini juga merupakan ancaman serius terhadap kebebasan dan keselamatan navigasi serta perdagangan internasional di Laut Merah dan keamanan dan stabilitas regional,” tegas Nusseibeh.
Nusseibeh menggambarkan Rwabee sebagai “kapal kargo sipil” yang disewa perusahaan Saudi dan membawa peralatan yang digunakan di rumah sakit lapangan. “Kapal bepergian dengan rute internasional,” papar dia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda