Sudah Sengsara, Gelombang Kedua COVID-19 AS Bisa Lebih Parah
Kamis, 23 April 2020 - 13:36 WIB
WASHINGTON - Gelombang kedua dari wabah virus corona jenis baru, COVID-19, di Amerika Serikat (AS) bisa menjadi lebih destruktif. Musababnya, waktunya bertabrakan dengan awal musim flu.
Peringatan ini disampaikan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat Robert Redfield. Peringatan disampaikan di saat kondisi Amerika sudah sengsara akibat wabah ini, di mana 849.092 orang terinfeksi dengan 47.681 di antaranya meninggal. Sejauh ini 84.050 pasien berhasil disembuhkan.
Bos CDC meminta warga Amerika untuk menggunakan bulan-bulan mendatang untuk mempersiapkan diri dan mendapatkan suntikan flu.
"Ada kemungkinan bahwa serangan virus pada bangsa kita pada musim dingin tahun depan akan benar-benar lebih sulit daripada yang baru saja kita lalui, dan ketika saya mengatakan ini kepada orang lain, mereka semacam menundukkan kepala, mereka tidak mengerti apa yang saya maksud," katanya dalam sebuah wawancara dengan Washington Post.
"Kita akan mengalami epidemi flu dan epidemi coronavirus pada saat yang bersamaan," katanya lagi, yang dilansir Al Jazeera, Kamis (23/4/2020).
Selama pandemi flu babi H1N1 tahun 2009, AS mengalami gelombang kasus pertama di musim semi (bulan Maret hingga Juni), diikuti oleh gelombang kedua yang lebih besar pada musim gugur (September hingga Desember) dan musim dingin (Desember hingga Maret) selama musim flu.
Miliaran orang di seluruh dunia telah diperintahkan untuk tinggal di rumah dalam beberapa bulan terakhir karena pemerintah masing-masing berusaha mencegah penyebaran virus corona baru yang bepotensi melumpuhkan sistem layanan kesehatan.
AS, seperti negara-negara lain, telah berjuang untuk mendapatkan ventilator dan alat perlindungan diri (APD) yang cukup untuk staf medis ketika jumlah korban meninggal meningkat.
Redfield mengatakan virus itu tiba di AS sama seperti musim flu biasa—yang dengan sendirinya dapat membuat sistem perawatan kesehatan lumpuh.
Jika kedua penyakit itu memuncak pada saat yang sama, ia mengatakan kepada Washington Post; "Bisa jadi sangat, sangat, sangat, sangat sulit bagi sistem kesehatan untuk mengatasinya."
Dia menekankan pentingnya warga AS mendapatkan suntikan flu menjelang musim flu berikutnya."Memungkin tempat tidur rumah sakit tersedia untuk ibu atau nenek Anda yang mungkin terkena coronavirus," ujarnya.
Lihat Juga: Cara Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia: Jinakkan AS Pakai Minyak, Berdamai dengan Iran
Peringatan ini disampaikan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat Robert Redfield. Peringatan disampaikan di saat kondisi Amerika sudah sengsara akibat wabah ini, di mana 849.092 orang terinfeksi dengan 47.681 di antaranya meninggal. Sejauh ini 84.050 pasien berhasil disembuhkan.
Bos CDC meminta warga Amerika untuk menggunakan bulan-bulan mendatang untuk mempersiapkan diri dan mendapatkan suntikan flu.
"Ada kemungkinan bahwa serangan virus pada bangsa kita pada musim dingin tahun depan akan benar-benar lebih sulit daripada yang baru saja kita lalui, dan ketika saya mengatakan ini kepada orang lain, mereka semacam menundukkan kepala, mereka tidak mengerti apa yang saya maksud," katanya dalam sebuah wawancara dengan Washington Post.
"Kita akan mengalami epidemi flu dan epidemi coronavirus pada saat yang bersamaan," katanya lagi, yang dilansir Al Jazeera, Kamis (23/4/2020).
Selama pandemi flu babi H1N1 tahun 2009, AS mengalami gelombang kasus pertama di musim semi (bulan Maret hingga Juni), diikuti oleh gelombang kedua yang lebih besar pada musim gugur (September hingga Desember) dan musim dingin (Desember hingga Maret) selama musim flu.
Miliaran orang di seluruh dunia telah diperintahkan untuk tinggal di rumah dalam beberapa bulan terakhir karena pemerintah masing-masing berusaha mencegah penyebaran virus corona baru yang bepotensi melumpuhkan sistem layanan kesehatan.
AS, seperti negara-negara lain, telah berjuang untuk mendapatkan ventilator dan alat perlindungan diri (APD) yang cukup untuk staf medis ketika jumlah korban meninggal meningkat.
Redfield mengatakan virus itu tiba di AS sama seperti musim flu biasa—yang dengan sendirinya dapat membuat sistem perawatan kesehatan lumpuh.
Jika kedua penyakit itu memuncak pada saat yang sama, ia mengatakan kepada Washington Post; "Bisa jadi sangat, sangat, sangat, sangat sulit bagi sistem kesehatan untuk mengatasinya."
Dia menekankan pentingnya warga AS mendapatkan suntikan flu menjelang musim flu berikutnya."Memungkin tempat tidur rumah sakit tersedia untuk ibu atau nenek Anda yang mungkin terkena coronavirus," ujarnya.
Lihat Juga: Cara Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia: Jinakkan AS Pakai Minyak, Berdamai dengan Iran
(min)
tulis komentar anda