Xi Jinping Perintahkan Militer China Kembangkan Pasukan Elite untuk Menang Perang

Kamis, 06 Januari 2022 - 15:10 WIB
Presiden Xi Jinping perintahkan militer China kembangkan pasukan elite yang mampu dan bisa memenangkan perang. Foto/REUTERS
BEIJING - Presiden Xi Jinping memerintahkan militer China untuk mengembangkan pasukan elite yang mampu dan bisa memenangkan perang.

Perintah itu muncul ketika dia menandatangani perintah mobilisasi untuk pelatihan angkatan bersenjata hari Selasa lalu. Perintah mobilisasi tentara ini merupakan perintah pertama Komisi Militer Pusat (CMC) pada 2022.





Ditandatangani oleh Xi, yang juga Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis China dan ketua CMC, perintah tersebut menyatakan dimulainya pelatihan militer untuk tahun ini.

Seluruh jajaran angkatan bersenjata diharuskan untuk secara tegas melaksanakan rencana dan instruksi dari pimpinan partai dan CMC, sesuai dengan perintah tersebut. Dalam instruksi itu ditambahkan bahwa lanskap yang berubah dari keamanan nasional dan keadaan pertempuran harus dipahami secara akurat.

"Angkatan bersenjata harus mengikuti dengan cermat evolusi teknologi, peperangan dan saingan, melipatgandakan upaya mereka untuk menggabungkan pelatihan dengan operasi tempur dengan lebih baik," bunyi perintah Xi Jinping.

"Perkuat pelatihan sistematis dan penggunaan teknologi untuk mengembangkan pasukan elite yang mampu berperang dan memenangkan perang," lanjut perintah tersebut yang dikutip Xinhua, Rabu (5/1/2022).

Lebih lanjut, perintah Xi mengatakan semua perwira dan tentara harus menjunjung tinggi semangat tidak takut akan kematian atau kesulitan, dan melakukan pelatihan dengan cara yang kuat, dirancang dengan baik dan aman untuk meningkatkan kemampuan komando dan pertempuran mereka serta mendorong perilaku yang sangat baik.

Perintah dari pemimpin rezim komunis China ini tidak menyebut pihak mana pun, termasuk Taiwan dan Amerika Serikat (AS), sebagai musuh. Namun, perintah itu keluar ketika ketegangan antara China dengan Taiwan dan AS sedang memanas.

Beijing masih menganggap Taiwan—wilayah yang telah memerintah sendiri secara demokratis—sebagai provinsi China yang membangkang. Rezim komunis China telah bersumpah untuk menundukkan Taipei.

AS secara resmi belum mengakui Taiwan sebagai negara, namun menjadi pendukung utama pulau itu dengan memasok jet tempur dan peralatan tempur canggih.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More