Situasi Genting, Presiden Kazakhstan Minta Bantuan Militer Rusia Cs
Kamis, 06 Januari 2022 - 06:42 WIB
ALMATY - Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev meminta bantuan militer dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang dipimpin Rusia . Permintaan diajukan di tengah kerusuhan kekerasan yang semakin genting di negara tersebut.
Presiden mengeklaim bahwa "teroris" telah menyerbu fasilitas strategis di seluruh negeri.
“Saya percaya menjangkau mitra CSTO kami tepat dan tepat waktu,” kata Tokayev pada Rabu malam, seperti dikutip Russia Today, Kamis (6/1/2022).
Presiden mengecam para pengunjuk rasa yang melakukan kekerasan yang telah menyerbu gedung-gedung pemerintah dan fasilitas lainnya di beberapa kota di seluruh negeri.
Selain itu, dia mengatakan dalam pidatonya bahwa baku tembak yang intens antara unit militer udara dan “kelompok teroris” telah terjadi di luar kota terbesar di negara itu, Almaty.
"Teroris yang sangat terorganisir ini telah dilatih di luar negeri," kata Tokayev.
"Geng teroris ini bersifat internasional, telah menjalani pelatihan serius di luar negeri, dan serangan mereka terhadap Kazakhstan dapat dan harus dilihat sebagai tindakan agresi," paparnya.
Menurutnya, bantuan dari negara-negara CSTO dibutuhkan untuk memerangi ancaman "teroris”, yang katanya bertujuan untuk merusak integritas teritorial Kazakhstan.
Presiden mengeklaim bahwa "teroris" telah menyerbu fasilitas strategis di seluruh negeri.
“Saya percaya menjangkau mitra CSTO kami tepat dan tepat waktu,” kata Tokayev pada Rabu malam, seperti dikutip Russia Today, Kamis (6/1/2022).
Presiden mengecam para pengunjuk rasa yang melakukan kekerasan yang telah menyerbu gedung-gedung pemerintah dan fasilitas lainnya di beberapa kota di seluruh negeri.
Selain itu, dia mengatakan dalam pidatonya bahwa baku tembak yang intens antara unit militer udara dan “kelompok teroris” telah terjadi di luar kota terbesar di negara itu, Almaty.
"Teroris yang sangat terorganisir ini telah dilatih di luar negeri," kata Tokayev.
"Geng teroris ini bersifat internasional, telah menjalani pelatihan serius di luar negeri, dan serangan mereka terhadap Kazakhstan dapat dan harus dilihat sebagai tindakan agresi," paparnya.
Menurutnya, bantuan dari negara-negara CSTO dibutuhkan untuk memerangi ancaman "teroris”, yang katanya bertujuan untuk merusak integritas teritorial Kazakhstan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda