Pengembangan Vaksin Covid-19, China Perkuat Kerja Sama Global
Rabu, 10 Juni 2020 - 12:05 WIB
BEIJING - China akan memperkuat kerja sama global untuk melakukan uji klinis vaksin Covid-19 dan proses produksi massal. Itu menunjukkan langkah China yang lebih merangkul banyak pihak dibandingkan Amerika Serikat (AS). Beijing juga membantah melakukan intervensi terhadap pengembangan vaksin virus corona di AS dan Eropa.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengungkapkan, Senator Rick Scott harus menyerahkan bukti tentang campur tangan China dalam pengembangan vaksin. “Jika dia (Scott) memiliki bukti, dia seharusnya menyerahkannya,” katanya.
Dia mengungkapkan sudah banyak pengalaman kalau AS memang menghalangi China.
Dalam wawancara dengan BBC, Scott menuding Pemerintah China mencoba menghalangi pengembangan vaksin di negara-negara Barat. Namun, dia tidak memberikan keterangan detail. Dia hanya mengatakan komunitas intelijen mendeteksi adanya upaya China menghalangi AS untuk mengembangkan solusi mengatasi pandemi virus corona. (Baca: China Marah, Tak Tahan Dituduh sebagai Biang Keladi Covid-19)
“Kita telah mendapatkan vaksin. Sayang, kita memiliki bukti bahwa China menyabotase dan memperlambat kita,” kata Scott, menuding. “China tidak ingin kita, Inggris, dan Eropa bisa menemukan vaksin terlebih dahulu. Mereka mencoba menjadi penentang AS dan demokrasi di seluruh dunia,” ucapnya.
China dan AS memang kerap berbeda pendapat dalam berbagai isu. Pandemi virus korona juga memanaskan hubungan kedua negara setelah perang dagang. Presiden AS Donald Trump menuding virus korona sebagai “virus China” dan menarik diri dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) karena terlalu berpihak kepada Beijing.
Berbeda dengan AS yang cenderung tertutup dan tidak bekerja sama dengan negara lain dalam pengembangan vaksin, Hua mengungkapkan, China akan berbagi informasi mengenai vaksin tersebut jika pertama kali menemukan solusi. “Presiden China Xi Jinping berjanji jika China mendapatkan vaksin Covid-19, hal itu akan dibagikan ke publik,” tuturnya.
Dia juga berharap AS akan berbagi vaksin bila menemukannya terlebih dahulu. Presiden Xi Jinping berjanji akan memberikan USD2 miliar untuk bantuan keuangan selama dua tahun bagi negara berkembang dalam penanganan Covid-19. (Baca juga: Cara China Lakukan 11 Juta Tes Covid Dalam 2 Pekan)
China telah melakukan lima uji klinis vaksin korona terhadap manusia. Separuh uji coba klinis memang dilaksanakan di China. “Pengembangan vaksin merupakan strategi fundamental dalam upaya untuk mengakhiri pandemi virus korona,” ungkap Menteri Sains dan Teknologi China Wang Zhigang, dalam konferensi pers di Beijing.
Namun, Wang menegaskan pengembangan vaksin merupakan hal sulit dan memerlukan waktu. “Pengembangan vaksin itu sama seperti menarik dengan langkah yang presisi,” sebutnya. (Andika H Mustaqim)
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengungkapkan, Senator Rick Scott harus menyerahkan bukti tentang campur tangan China dalam pengembangan vaksin. “Jika dia (Scott) memiliki bukti, dia seharusnya menyerahkannya,” katanya.
Dia mengungkapkan sudah banyak pengalaman kalau AS memang menghalangi China.
Dalam wawancara dengan BBC, Scott menuding Pemerintah China mencoba menghalangi pengembangan vaksin di negara-negara Barat. Namun, dia tidak memberikan keterangan detail. Dia hanya mengatakan komunitas intelijen mendeteksi adanya upaya China menghalangi AS untuk mengembangkan solusi mengatasi pandemi virus corona. (Baca: China Marah, Tak Tahan Dituduh sebagai Biang Keladi Covid-19)
“Kita telah mendapatkan vaksin. Sayang, kita memiliki bukti bahwa China menyabotase dan memperlambat kita,” kata Scott, menuding. “China tidak ingin kita, Inggris, dan Eropa bisa menemukan vaksin terlebih dahulu. Mereka mencoba menjadi penentang AS dan demokrasi di seluruh dunia,” ucapnya.
China dan AS memang kerap berbeda pendapat dalam berbagai isu. Pandemi virus korona juga memanaskan hubungan kedua negara setelah perang dagang. Presiden AS Donald Trump menuding virus korona sebagai “virus China” dan menarik diri dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) karena terlalu berpihak kepada Beijing.
Berbeda dengan AS yang cenderung tertutup dan tidak bekerja sama dengan negara lain dalam pengembangan vaksin, Hua mengungkapkan, China akan berbagi informasi mengenai vaksin tersebut jika pertama kali menemukan solusi. “Presiden China Xi Jinping berjanji jika China mendapatkan vaksin Covid-19, hal itu akan dibagikan ke publik,” tuturnya.
Dia juga berharap AS akan berbagi vaksin bila menemukannya terlebih dahulu. Presiden Xi Jinping berjanji akan memberikan USD2 miliar untuk bantuan keuangan selama dua tahun bagi negara berkembang dalam penanganan Covid-19. (Baca juga: Cara China Lakukan 11 Juta Tes Covid Dalam 2 Pekan)
China telah melakukan lima uji klinis vaksin korona terhadap manusia. Separuh uji coba klinis memang dilaksanakan di China. “Pengembangan vaksin merupakan strategi fundamental dalam upaya untuk mengakhiri pandemi virus korona,” ungkap Menteri Sains dan Teknologi China Wang Zhigang, dalam konferensi pers di Beijing.
Namun, Wang menegaskan pengembangan vaksin merupakan hal sulit dan memerlukan waktu. “Pengembangan vaksin itu sama seperti menarik dengan langkah yang presisi,” sebutnya. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
tulis komentar anda