China Bangun Jembatan di Danau Pangong, Percepat Pergerakan Dekati Pos Militer India
Selasa, 04 Januari 2022 - 08:29 WIB
BEIJING - Danau Pangong Tso adalah salah satu dari beberapa titik gesekan di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC) yang dibatasi secara longgar tempat prajurit India dan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) bentrok dengan batu dan batang besi pada 2020.
Pada Februari 2021, kedua negara mencapai kesepakatan menarik pasukan dari danau dan menghentikan patroli.
Dalam perkembangan terbaru, Tentara Pembebasan Rakyat China telah mulai membangun jembatan melintasi Danau Pangong untuk memangkas waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pos militer India di tepi selatan danau.
Dengan memiliki jembatan ini, PLA berharap dapat mencegah Angkatan Darat India mengulangi "Operasi Macan Tutul Salju" yang terjadi pada Agustus 2020 untuk menguasai daerah tinggi yang mendominasi di tepi selatan danau sepanjang 135 km yang dibagi antara India dan China di Ladakh Timur.
Dalam operasi itu, India mengambil alih tempat-tempat yang menguntungkan seperti Black Top, Helmet Top, Rechin-la dan Rezang-La dari barisan Kailash. Hal ini membuat India mendominasi seluruh wilayah Pangong.
"Orang-orang Cina terkejut dengan gerakan cepat dan penumpukan (di tepi selatan Pangong) ... Mereka mungkin telah mengambil pelajaran, dan karena mereka cepat dalam mengambil tindakan perbaikan, beberapa langkah telah dimulai untuk memastikan bahwa gerakan mereka melalui area itu lebih cepat dan mereka memiliki kemampuan meningkatkan kehadiran secara besar-besaran," ungkap seorang sumber kepada outlet berita The Print, menjelaskan alasan pembangunan jembatan itu.
Pada Februari 2021, kedua negara mencapai kesepakatan menarik pasukan dari danau dan menghentikan patroli.
Dalam perkembangan terbaru, Tentara Pembebasan Rakyat China telah mulai membangun jembatan melintasi Danau Pangong untuk memangkas waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pos militer India di tepi selatan danau.
Dengan memiliki jembatan ini, PLA berharap dapat mencegah Angkatan Darat India mengulangi "Operasi Macan Tutul Salju" yang terjadi pada Agustus 2020 untuk menguasai daerah tinggi yang mendominasi di tepi selatan danau sepanjang 135 km yang dibagi antara India dan China di Ladakh Timur.
Dalam operasi itu, India mengambil alih tempat-tempat yang menguntungkan seperti Black Top, Helmet Top, Rechin-la dan Rezang-La dari barisan Kailash. Hal ini membuat India mendominasi seluruh wilayah Pangong.
"Orang-orang Cina terkejut dengan gerakan cepat dan penumpukan (di tepi selatan Pangong) ... Mereka mungkin telah mengambil pelajaran, dan karena mereka cepat dalam mengambil tindakan perbaikan, beberapa langkah telah dimulai untuk memastikan bahwa gerakan mereka melalui area itu lebih cepat dan mereka memiliki kemampuan meningkatkan kehadiran secara besar-besaran," ungkap seorang sumber kepada outlet berita The Print, menjelaskan alasan pembangunan jembatan itu.
tulis komentar anda