Eks PM Blair Terlibat Perang Irak, tapi Diberi Gelar Bangsawan oleh Ratu Elizabeth
Sabtu, 01 Januari 2022 - 08:47 WIB
LONDON - Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair diberi gelar bangsawan oleh Ratu Elizabeth II meskipun dia terlibat dalam Perang Irak yang menewaskan banyak warga sipil tak bersalah.
Tony Blair menerima gelar ksatria saat menyambut Tahun Baru 2022. Banyak orang, termasuk warga Inggris, marah dan berpendapat Blair seharusnya dipenjara bukan diberi gelar bangsawan.
Blair masuk dalam daftar tokoh yang diberi gelar bangsawan selama acara Penghargaan Tahun Baru 2022. Selain dia, pejabat respons COVID-19 Chris Whitty dan Jonathan Van-Tam juga menerima gelar kehormatan dari Ratu Elizabeth II.
Blair menerima Most Noble Order of the Garter–salah satu penghargaan kerajaan paling bergengsi dan gelar ksatria tertinggi–dan sekarang dapat menggunakan gelar "Sir".
Dalam sebuah pernyataan, mantan perdana menteri tersebut mengatakan itu adalah "kehormatan besar" untuk menjadi ksatria.
“Saya sangat berterima kasih kepada Yang Mulia Ratu. Merupakan hak istimewa yang luar biasa untuk melayani sebagai Perdana Menteri dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang bekerja bersama saya dalam politik, pelayanan publik dan semua bagian masyarakat kita, atas dedikasi dan komitmen mereka untuk negara kita," katanya dalam pernyataan yang dipublikasikan Tony Blair Institute di Twitter, Sabtu (1/1/2022).
Keluarga Kerajaan, dalam sebuah pernyataan, mengatakan "dengan senang hati" menyambut pemberian gelar ksatria untuk Blair.
Banyak orang Inggris, bagaimanapun, terganggu oleh pengumuman itu. Sebab, Blair menjadi tokoh sangat kontroversial di Inggris karena keterlibatannya dalam invasi AS dan Inggris ke Irak dan Afghanistan.
“Tony Blair mendapat gelar kebangsawanan atas jasanya pada imperialisme. Pria itu seharusnya berada di dermaga Den Haag. Sungguh hari yang memalukan,” tulis komentator politik, Liam Young, di Twitter.
Sementara itu, penulis dan aktivis; Femi Oluwole, mempertanyakan pemberian gelar bangsawan untuk Blair. "Jika saya membantu menciptakan ISIS berikutnya dengan mengacaukan seluruh wilayah dengan alasan palsu, dapatkah saya mendapatkan gelar ksatria juga?” tanya Oluwole.
Presenter GB News, Tonia Buxton, mengatakan dia muak dengan keputusan pemberian gelar ksatria untuk Blair."Mantan PM menyebabkan kematian begitu banyak orang,” katanya.
John Smith, putra veteran Perang Dunia II yang terkenal dan penulis; Harry Leslie Smith, berpendapat bahwa dengan menjadikan Blair sebagai ksatria, Ratu Elizabeth mengabaikan pembantaian banyak nyawa manusia.
"Ratu [akan] mengatakan tidak apa-apa untuk membunuh orang kulit coklat dalam jumlah ratusan ribu," katanya.
Sekadar diketahui, AS dan Inggris menginvasi Irak di era Presiden Saddam Hussein dengan tuduhan palsu, yakni rezim Saddam Hussein memiliki senjata pemusanah massal. Tuduhan itu tak pernah terbukti dan memang tak ada, namun Irak terlanjur kacau.
Tony Blair menerima gelar ksatria saat menyambut Tahun Baru 2022. Banyak orang, termasuk warga Inggris, marah dan berpendapat Blair seharusnya dipenjara bukan diberi gelar bangsawan.
Blair masuk dalam daftar tokoh yang diberi gelar bangsawan selama acara Penghargaan Tahun Baru 2022. Selain dia, pejabat respons COVID-19 Chris Whitty dan Jonathan Van-Tam juga menerima gelar kehormatan dari Ratu Elizabeth II.
Blair menerima Most Noble Order of the Garter–salah satu penghargaan kerajaan paling bergengsi dan gelar ksatria tertinggi–dan sekarang dapat menggunakan gelar "Sir".
Dalam sebuah pernyataan, mantan perdana menteri tersebut mengatakan itu adalah "kehormatan besar" untuk menjadi ksatria.
“Saya sangat berterima kasih kepada Yang Mulia Ratu. Merupakan hak istimewa yang luar biasa untuk melayani sebagai Perdana Menteri dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang bekerja bersama saya dalam politik, pelayanan publik dan semua bagian masyarakat kita, atas dedikasi dan komitmen mereka untuk negara kita," katanya dalam pernyataan yang dipublikasikan Tony Blair Institute di Twitter, Sabtu (1/1/2022).
Keluarga Kerajaan, dalam sebuah pernyataan, mengatakan "dengan senang hati" menyambut pemberian gelar ksatria untuk Blair.
Banyak orang Inggris, bagaimanapun, terganggu oleh pengumuman itu. Sebab, Blair menjadi tokoh sangat kontroversial di Inggris karena keterlibatannya dalam invasi AS dan Inggris ke Irak dan Afghanistan.
“Tony Blair mendapat gelar kebangsawanan atas jasanya pada imperialisme. Pria itu seharusnya berada di dermaga Den Haag. Sungguh hari yang memalukan,” tulis komentator politik, Liam Young, di Twitter.
Sementara itu, penulis dan aktivis; Femi Oluwole, mempertanyakan pemberian gelar bangsawan untuk Blair. "Jika saya membantu menciptakan ISIS berikutnya dengan mengacaukan seluruh wilayah dengan alasan palsu, dapatkah saya mendapatkan gelar ksatria juga?” tanya Oluwole.
Presenter GB News, Tonia Buxton, mengatakan dia muak dengan keputusan pemberian gelar ksatria untuk Blair."Mantan PM menyebabkan kematian begitu banyak orang,” katanya.
John Smith, putra veteran Perang Dunia II yang terkenal dan penulis; Harry Leslie Smith, berpendapat bahwa dengan menjadikan Blair sebagai ksatria, Ratu Elizabeth mengabaikan pembantaian banyak nyawa manusia.
"Ratu [akan] mengatakan tidak apa-apa untuk membunuh orang kulit coklat dalam jumlah ratusan ribu," katanya.
Sekadar diketahui, AS dan Inggris menginvasi Irak di era Presiden Saddam Hussein dengan tuduhan palsu, yakni rezim Saddam Hussein memiliki senjata pemusanah massal. Tuduhan itu tak pernah terbukti dan memang tak ada, namun Irak terlanjur kacau.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda