Raja Salman Suarakan Keprihatinan Serius atas Kebijakan Destabilisasi Iran
Jum'at, 31 Desember 2021 - 21:40 WIB
RIYADH - Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman mengatakan bahwa Arab Saudi mengikuti dengan serius kebijakan Iran yang dinilainya mengacaukan kawasan. Dalam pidato tahunannya di Dewan Shoura pada hari Rabu, Raja Salman mengatakan, Iran adalah tetangga kerajaan.
“Kami berharap Iran akan mengubah kebijakan dan perilaku negatifnya di kawasan dan memilih dialog dan kerja sama,” kata Raja Salman, seperti dilaporkan Saudi Press Agency, Kamis (30/12/2021).
Raja Salman juga meminta Iran untuk berhenti mendukung milisi di wilayah tersebut dan memintanya untuk bekerja sama dengan upaya internasional mengenai program nuklirnya.
“Arab Saudi mengikuti dengan sangat prihatin kebijakan Iran yang mengganggu stabilitas keamanan dan stabilitas kawasan,” kata Raja Salman, sambil mencantumkan perilaku negatif Iran, seperti membangun dan mendukung milisi sektarian dan bersenjata, penyebaran sistematis kemampuan militernya di negara-negara Arab Saudi.
Ia juga menyoroti kegagalan Iran untuk bekerjasama dengan masyarakat internasional sehubungan dengan pengembangan program nuklir dan misil balistiknya. Raja Salman mengatakan bahwa Kerajaan menindaklanjuti dukungan Iran untuk milisi teroris Houthi, yang memperpanjang perang di Yaman dan memperburuk krisis kemanusiaan di sana, selain mengancam keamanan Kerajaan dan juga kawasan.
Raja menekankan bahwa Kerajaan tertarik pada keamanan dan stabilitas Yaman dan seluruh wilayah. “Arab Saudi ingin memberikan prioritas untuk melayani kepentingan rakyat Yaman. Kerajaan masih menyerukan kepada Houthi untuk menunjukkan kebijaksanaan dan alasan,” katanya sambil menegaskan kembali bahwa inisiatif Saudi adalah solusi untuk mengakhiri konflik di Yaman.
Raja Salman juga menggarisbawahi keinginan Arab Saudi untuk memperbaiki situasi di Lebanon dan berdiri di samping rakyat Lebanon. Dia mendesak semua pemimpin Lebanon untuk memprioritaskan kepentingan rakyat mereka dan menghentikan hegemoni teroris Hizbullah atas struktur negara.
Raja menekankan pentingnya menjaga stabilitas dan keamanan Afghanistan, sehingga tidak akan menjadi surga bagi organisasi teroris.
“Kami berharap Iran akan mengubah kebijakan dan perilaku negatifnya di kawasan dan memilih dialog dan kerja sama,” kata Raja Salman, seperti dilaporkan Saudi Press Agency, Kamis (30/12/2021).
Raja Salman juga meminta Iran untuk berhenti mendukung milisi di wilayah tersebut dan memintanya untuk bekerja sama dengan upaya internasional mengenai program nuklirnya.
“Arab Saudi mengikuti dengan sangat prihatin kebijakan Iran yang mengganggu stabilitas keamanan dan stabilitas kawasan,” kata Raja Salman, sambil mencantumkan perilaku negatif Iran, seperti membangun dan mendukung milisi sektarian dan bersenjata, penyebaran sistematis kemampuan militernya di negara-negara Arab Saudi.
Ia juga menyoroti kegagalan Iran untuk bekerjasama dengan masyarakat internasional sehubungan dengan pengembangan program nuklir dan misil balistiknya. Raja Salman mengatakan bahwa Kerajaan menindaklanjuti dukungan Iran untuk milisi teroris Houthi, yang memperpanjang perang di Yaman dan memperburuk krisis kemanusiaan di sana, selain mengancam keamanan Kerajaan dan juga kawasan.
Raja menekankan bahwa Kerajaan tertarik pada keamanan dan stabilitas Yaman dan seluruh wilayah. “Arab Saudi ingin memberikan prioritas untuk melayani kepentingan rakyat Yaman. Kerajaan masih menyerukan kepada Houthi untuk menunjukkan kebijaksanaan dan alasan,” katanya sambil menegaskan kembali bahwa inisiatif Saudi adalah solusi untuk mengakhiri konflik di Yaman.
Raja Salman juga menggarisbawahi keinginan Arab Saudi untuk memperbaiki situasi di Lebanon dan berdiri di samping rakyat Lebanon. Dia mendesak semua pemimpin Lebanon untuk memprioritaskan kepentingan rakyat mereka dan menghentikan hegemoni teroris Hizbullah atas struktur negara.
Raja menekankan pentingnya menjaga stabilitas dan keamanan Afghanistan, sehingga tidak akan menjadi surga bagi organisasi teroris.
(esn)
tulis komentar anda