Biden dan Putin Bicara Lewat Telepon, Isinya Sangat Penting
Kamis, 30 Desember 2021 - 19:18 WIB
"15:30 (20:30 GMT) PRESIDEN mengadakan panggilan telepon dengan Presiden Vladimir Putin dari Rusia untuk membahas berbagai topik, termasuk keterlibatan diplomatik yang akan datang dengan Rusia," papar pernyataan Gedung Putih pada Rabu malam (29/12/2021).
Pejabat pemerintah AS mengatakan akan membutuhkan keterlibatan tingkat tinggi untuk menemukan jalan menuju de-eskalasi, sehingga Biden akan mendengarkan dengan seksama apa yang dikatakan Putin dan berbagi komentarnya sendiri.
Namun, pejabat itu mengatakan Amerika Serikat terus melihat kehadiran pasukan Rusia yang signifikan di dekat Ukraina tetapi percaya itu tidak sepenuhnya statis.
“Amerika Serikat akan terus berkomunikasi dengan Rusia bahwa mereka ingin melihat pengurangan kehadiran pasukan di daerah itu,” papar pejabat itu.
“Amerika Serikat memiliki rencana darurat untuk memperkuat sekutu NATO-nya jika ada eskalasi lebih lanjut antara Rusia dan Ukraina,” ungkap pejabat itu.
Pejabat itu menambahkan Amerika Serikat juga siap memberi Ukraina bantuan keamanan tambahan jika terjadi eskalasi di wilayah tersebut.
“Amerika Serikat telah melakukan diskusi yang sangat baik dengan Ukraina baru-baru ini tentang langkah-langkah membangun kepercayaan jangka pendek yang diusulkan Kiev ke Moskow,” ujar pejabat itu.
Pada 17 Desember, Rusia merilis proposal tentang jaminan keamanan kepada NATO dan Amerika Serikat yang berusaha mencegah ekspansi aliansi lebih lanjut ke arah timur dan melarang penyebaran rudal jarak menengah dan pendek AS serta Rusia dalam jangkauan wilayah masing-masing, di antara masalah lainnya.
Negosiasi tentang jaminan keamanan antara Moskow dan Washington dijadwalkan pada 10 Januari diikuti pertemuan Dewan Rusia-NATO untuk membahas masalah tersebut pada 12 Januari, serta pertemuan Rusia dan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) pada hari berikutnya.
Biden dan Putin tidak akan berpartisipasi dalam putaran pertama perundingan di Jenewa pada 10 Januari.
Pejabat pemerintah AS mengatakan akan membutuhkan keterlibatan tingkat tinggi untuk menemukan jalan menuju de-eskalasi, sehingga Biden akan mendengarkan dengan seksama apa yang dikatakan Putin dan berbagi komentarnya sendiri.
Namun, pejabat itu mengatakan Amerika Serikat terus melihat kehadiran pasukan Rusia yang signifikan di dekat Ukraina tetapi percaya itu tidak sepenuhnya statis.
“Amerika Serikat akan terus berkomunikasi dengan Rusia bahwa mereka ingin melihat pengurangan kehadiran pasukan di daerah itu,” papar pejabat itu.
“Amerika Serikat memiliki rencana darurat untuk memperkuat sekutu NATO-nya jika ada eskalasi lebih lanjut antara Rusia dan Ukraina,” ungkap pejabat itu.
Pejabat itu menambahkan Amerika Serikat juga siap memberi Ukraina bantuan keamanan tambahan jika terjadi eskalasi di wilayah tersebut.
“Amerika Serikat telah melakukan diskusi yang sangat baik dengan Ukraina baru-baru ini tentang langkah-langkah membangun kepercayaan jangka pendek yang diusulkan Kiev ke Moskow,” ujar pejabat itu.
Pada 17 Desember, Rusia merilis proposal tentang jaminan keamanan kepada NATO dan Amerika Serikat yang berusaha mencegah ekspansi aliansi lebih lanjut ke arah timur dan melarang penyebaran rudal jarak menengah dan pendek AS serta Rusia dalam jangkauan wilayah masing-masing, di antara masalah lainnya.
Negosiasi tentang jaminan keamanan antara Moskow dan Washington dijadwalkan pada 10 Januari diikuti pertemuan Dewan Rusia-NATO untuk membahas masalah tersebut pada 12 Januari, serta pertemuan Rusia dan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) pada hari berikutnya.
Biden dan Putin tidak akan berpartisipasi dalam putaran pertama perundingan di Jenewa pada 10 Januari.
tulis komentar anda