Sistem Rudal Pantsir Rusia Sudah Tembak Jatuh 40 Drone Turki
Rabu, 22 Desember 2021 - 05:32 WIB
MOSKOW - Sistem pertahann rudal jarak pendek Pantsir-S Rusia sudah menembak jatuh lebih dari 40 drone Bayraktar dan Anka buatan Turki selama pertempuran di Suriah dan Libya.
Data itu dipaparkan Wakil Kepala Pasukan Rudal Anti-Pesawat Angkatan Udara Rusia Yuri Muravkin saat berbicara di saluran televisi Russia-1.
Menurutnya, drone Bayraktar Turki adalah sasaran empuk untuk sistem pertahanan udara domestik seperti Pantsir.
"[Drone] Bayraktar memiliki kecepatan tinggi dan karakteristik dimensi massa yang tidak sulit untuk ditembak jatuh bahkan bagi kru dengan keterampilan rata-rata," katanya.
Laporan televisi itu juga menunjukkan puing-puing drone Bayraktar yang ditembak jatuh di atas langit Suriah.
“Di wilayah Idlib, kami sekarang mengamati tiga kendaraan udara tak berawak Bayraktar. Pada saat yang sama, kami dapat melacak mereka, dimulai dengan penerbangan dan berakhir dengan pendaratan,” kata Alexander Novikov, Kepala Departemen ke-1 GUMVS (Departemen Utama Kerja Sama Militer Internasional).
“Secara umum, kru Arab baik di Suriah dan Libya, menurut mereka, menembak jatuh lebih dari 40 drone Bayraktar dan Anka dengan senjata Rusia,” kata Novikov seperti dikutip kantor berita TASS, Selasa (21/12/2021).
Novikov mencatat bahwa Rusia dapat melacak semua aktivitas kendaraan udara tak berawak Turki di daerah konflik.
Juga dalam laporan itu ditunjukkan sistem Bastion, yang mengumpulkan informasi dari semua radar Rusia. "Saat ini, Bastion menunjukkan secara real time pesawat pengintai, drone apa yang terbang di sepanjang perbatasan Rusia dan di atas jalur kontak di Donbass," kata koresponden saluran televisi Russia-1 merujuk pada konflik di Timur Ukraina.
Pada tahun 2011, dilaporkan bahwa Rusia telah memasok Suriah dengan 36 sistem rudal antipesawat Pantsir-S1.
Turki telah menyatakan bahwa drone Bayratkar bersenjatanya berperan penting dalam membantu Azerbaijan selama konfliknya dengan Armenia pada tahun 2020.
Azerbaijan telah menyatakan bahwa drone Bayratkar bersenjatanya berperan penting dalam kemenangannya atas Armenia pada tahun 2020. Sedangkan persenjataan Rusia yang tidak ditentukan termasuk Pantsir-S, tank T-72 dan kendaraan lapis baja BMP.
“Perang abad ke-21 adalah perang teknologi. UAV Bayraktar Turki memainkan peran besar dalam kemenangan kami,” kata Menteri Pendidikan Azerbaijan, Emin Amrullayev, merujuk pada konflik Azerbaijan dan Amernia beberapa bulan lalu.
Data itu dipaparkan Wakil Kepala Pasukan Rudal Anti-Pesawat Angkatan Udara Rusia Yuri Muravkin saat berbicara di saluran televisi Russia-1.
Menurutnya, drone Bayraktar Turki adalah sasaran empuk untuk sistem pertahanan udara domestik seperti Pantsir.
"[Drone] Bayraktar memiliki kecepatan tinggi dan karakteristik dimensi massa yang tidak sulit untuk ditembak jatuh bahkan bagi kru dengan keterampilan rata-rata," katanya.
Laporan televisi itu juga menunjukkan puing-puing drone Bayraktar yang ditembak jatuh di atas langit Suriah.
“Di wilayah Idlib, kami sekarang mengamati tiga kendaraan udara tak berawak Bayraktar. Pada saat yang sama, kami dapat melacak mereka, dimulai dengan penerbangan dan berakhir dengan pendaratan,” kata Alexander Novikov, Kepala Departemen ke-1 GUMVS (Departemen Utama Kerja Sama Militer Internasional).
“Secara umum, kru Arab baik di Suriah dan Libya, menurut mereka, menembak jatuh lebih dari 40 drone Bayraktar dan Anka dengan senjata Rusia,” kata Novikov seperti dikutip kantor berita TASS, Selasa (21/12/2021).
Novikov mencatat bahwa Rusia dapat melacak semua aktivitas kendaraan udara tak berawak Turki di daerah konflik.
Juga dalam laporan itu ditunjukkan sistem Bastion, yang mengumpulkan informasi dari semua radar Rusia. "Saat ini, Bastion menunjukkan secara real time pesawat pengintai, drone apa yang terbang di sepanjang perbatasan Rusia dan di atas jalur kontak di Donbass," kata koresponden saluran televisi Russia-1 merujuk pada konflik di Timur Ukraina.
Pada tahun 2011, dilaporkan bahwa Rusia telah memasok Suriah dengan 36 sistem rudal antipesawat Pantsir-S1.
Turki telah menyatakan bahwa drone Bayratkar bersenjatanya berperan penting dalam membantu Azerbaijan selama konfliknya dengan Armenia pada tahun 2020.
Azerbaijan telah menyatakan bahwa drone Bayratkar bersenjatanya berperan penting dalam kemenangannya atas Armenia pada tahun 2020. Sedangkan persenjataan Rusia yang tidak ditentukan termasuk Pantsir-S, tank T-72 dan kendaraan lapis baja BMP.
“Perang abad ke-21 adalah perang teknologi. UAV Bayraktar Turki memainkan peran besar dalam kemenangan kami,” kata Menteri Pendidikan Azerbaijan, Emin Amrullayev, merujuk pada konflik Azerbaijan dan Amernia beberapa bulan lalu.
(min)
tulis komentar anda