Aturan Baru Israel, Tentara Boleh Tembaki Warga Palestina yang Sedang Kabur
Senin, 20 Desember 2021 - 22:30 WIB
TEL AVIV - Israel telah merilis aturan baru yang memungkinkan tentara mereka menembaki warga Palestina yang melempar batu dan melarikan diri. Aturan baru ini muncul setelah adanya protes di antara beberapa tentara Israel Defense Force (IDF) bahwa aturan keterlibatan terlalu membatasi mereka dalam bertindak.
Menurut Lembaga Penyiar Publik Israel, KAN, IDF telah merilis aturan baru soal keterlibatan ketika tentara Israel berurusan dengan warga Palestina yang melempar batu dan bom molotov di Tepi Barat. Menurut KAN, aturan baru itu memberikan hak kepada pasukan pendudukan untuk menembak pelempar batu Palestina, bahkan saat mereka sedang melarikan diri.
Seperti dikutip dari Middle East Monitor, Senin (10/12/2021), aturan tersebut juga memungkinkan tentara pendudukan Israel menembaki warga Palestina yang mencuri amunisi dan persenjataan. Menurut laporan KAN, aturan itu juga berlaku di perbatasan Mesir, yang menangani penyelundupan lintas batas.
Meski aturan ini baru saja dirilis, namun pada kenyataannya sudah banyak warga Palestina yang meregang nyawa tertembus peluru tentara Israel. Berdasar laporan btselem, sebuah lembaga HAM di Israel, pada awal November seorang remaja Palestina berusia 15 tahun, Muhammad Da'adas ditembak pada bagian perut oleh personel IDF.
Saat itu, Da'adas berangkat menuju pinggiran timur desa Deir al-Hatab. Mereka pergi ke daerah dekat sekolah perempuan di desa, beberapa kilometer di sebelah timur kamp, di mana pemuda Palestina telah bentrok dengan tentara dalam beberapa pekan terakhir. Ketika mereka tiba, ada sekitar 25 tentara yang tersebar di antara pohon-pohon zaitun dan sekitar 30 remaja dan pemuda Palestina melemparkan batu ke arah mereka.
Menurut saksi mata, sekitar 10 menit setelah keempat remaja itu tiba, salah satu tentara dipukul di wajahnya dengan batu, yang ditanggapi oleh pelempar batu dengan tawa dan ejekan. Segera setelah itu, saksi menceritakan, tentara yang sama menembakkan satu peluru yang mengenai perut Muhammad Da'adas. Dia dibawa ke rumah sakit di Nablus, di mana dia dinyatakan meninggal beberapa saat kemudian.
Ketegangan antara tentara Israel dengan warga Palestina memang kian meningkat belakangan ini. Terutama setelah seorang warga Israel tewas dalam aksi serangan bersenjata di Tepi Barat. Selain menewaskan satu warga Israel, dua lainnya juga dilaporkan terluka dalam serangan bersenjata di sebuah pos terdepan di Tepi Barat utara.
Ketiga korban ditembak saat berada di dalam mobil ketika mereka meninggalkan Homesh, sebuah pemukiman yang seharusnya ditinggalkan sebagai bagian dari penggusuran tahun 2005. Israel sendiri mengaku telah menangkap 4 orang yang mereka tuduh sebagai pelaku serangan bersenjata tersebut.
Menurut Lembaga Penyiar Publik Israel, KAN, IDF telah merilis aturan baru soal keterlibatan ketika tentara Israel berurusan dengan warga Palestina yang melempar batu dan bom molotov di Tepi Barat. Menurut KAN, aturan baru itu memberikan hak kepada pasukan pendudukan untuk menembak pelempar batu Palestina, bahkan saat mereka sedang melarikan diri.
Seperti dikutip dari Middle East Monitor, Senin (10/12/2021), aturan tersebut juga memungkinkan tentara pendudukan Israel menembaki warga Palestina yang mencuri amunisi dan persenjataan. Menurut laporan KAN, aturan itu juga berlaku di perbatasan Mesir, yang menangani penyelundupan lintas batas.
Meski aturan ini baru saja dirilis, namun pada kenyataannya sudah banyak warga Palestina yang meregang nyawa tertembus peluru tentara Israel. Berdasar laporan btselem, sebuah lembaga HAM di Israel, pada awal November seorang remaja Palestina berusia 15 tahun, Muhammad Da'adas ditembak pada bagian perut oleh personel IDF.
Saat itu, Da'adas berangkat menuju pinggiran timur desa Deir al-Hatab. Mereka pergi ke daerah dekat sekolah perempuan di desa, beberapa kilometer di sebelah timur kamp, di mana pemuda Palestina telah bentrok dengan tentara dalam beberapa pekan terakhir. Ketika mereka tiba, ada sekitar 25 tentara yang tersebar di antara pohon-pohon zaitun dan sekitar 30 remaja dan pemuda Palestina melemparkan batu ke arah mereka.
Menurut saksi mata, sekitar 10 menit setelah keempat remaja itu tiba, salah satu tentara dipukul di wajahnya dengan batu, yang ditanggapi oleh pelempar batu dengan tawa dan ejekan. Segera setelah itu, saksi menceritakan, tentara yang sama menembakkan satu peluru yang mengenai perut Muhammad Da'adas. Dia dibawa ke rumah sakit di Nablus, di mana dia dinyatakan meninggal beberapa saat kemudian.
Ketegangan antara tentara Israel dengan warga Palestina memang kian meningkat belakangan ini. Terutama setelah seorang warga Israel tewas dalam aksi serangan bersenjata di Tepi Barat. Selain menewaskan satu warga Israel, dua lainnya juga dilaporkan terluka dalam serangan bersenjata di sebuah pos terdepan di Tepi Barat utara.
Ketiga korban ditembak saat berada di dalam mobil ketika mereka meninggalkan Homesh, sebuah pemukiman yang seharusnya ditinggalkan sebagai bagian dari penggusuran tahun 2005. Israel sendiri mengaku telah menangkap 4 orang yang mereka tuduh sebagai pelaku serangan bersenjata tersebut.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda