Implan Payudara Selamatkan Wanita saat Ditembak di Dada
Kamis, 23 April 2020 - 07:59 WIB
WASHINGTON - Nyawa seorang wanita terselamatkan oleh implan payudara silikonnya setelah dia ditembak di bagian dada dalam jarak dekat saat berjalan menyusuri jalan di Toronto. Kasus ini diungkap para dokter.
Implan payudara kiri wanita berusia 30 tahun itu membelokkan peluru dari organ vitalnya ke payudara lain. Apa yang dialami wanita tersebut menjadi studi kasus yang diterbitkan di jurnal medis SAGE pekan lalu.
Insiden itu sejatinya terjadi pada 2018, namun baru diungkap para dokter baru-baru ini. Menurut studi atau penelitian tersebut itu adalah satu dari segelintir kasus di mana seorang wanita diselamatkan oleh implan payudaranya dan diyakini menjadi yang pertama yang melibatkan silikon.
Pasien—yang tidak disebutkan namanya—pergi ke departemen darurat setempat di kota Kanada setelah merasakan sakit di dadanya dan melihat darah.
Para ahli bedah menemukan satu luka di dalam dan mengambil sebutir peluru dari bawah payudara kanannya, yang kemudian ditentukan oleh forensik polisi adalah peluru tembaha kaliber 0.40.
Mereka melepas implan dan foto-fotonya diambil untuk penelitian. Hasil CT scan menunjukkan peluru melewati implan payudara kirinya dan mengenai payudara yang kanan.
"Berdasarkan lintasan masuknya peluru secara klinis dan evaluasi radiologis, satu-satunya sumber defleksi peluru dari peluru adalah implan payudara kiri," kata para ahli bedah dalam jurnal tersebut.
"Implan ini menutupi jantung dan rongga intratoraks dan karenanya menyelamatkan nyawa wanita itu," lanjut mereka.
Ahli bedah Giancarlo McEvenue, yang menulis studi kasus itu, mengatakan kepada CNN bahwa peluru masuk ke sisi kiri payudara wanita itu dan memantul di tulang dada ke payudara kanan.
"Implan menyebabkan perubahan lintasan peluru," katanya. "Di sisi kiri adalah jantung dan paru-paru—jika peluru masuk ke dada, dia akan mengalami cedera yang jauh lebih serius, mungkin mengancam jiwa," ujarnya, seperti dikutip AFP, Kamis (23/4/2020).
Meskipun ditembak di dada dalam jarak dekat, wanita itu lolos relatif tanpa cedera dengan tulang rusuk patah dan implan yang rusak.
Menurut laporan penelitian itu, insiden penembakan sedang diselidiki. "Senjatanya tidak pernah ditemukan, dan penembaknya tidak diketahui," bunyi laporan tersebut.
Implan payudara kiri wanita berusia 30 tahun itu membelokkan peluru dari organ vitalnya ke payudara lain. Apa yang dialami wanita tersebut menjadi studi kasus yang diterbitkan di jurnal medis SAGE pekan lalu.
Insiden itu sejatinya terjadi pada 2018, namun baru diungkap para dokter baru-baru ini. Menurut studi atau penelitian tersebut itu adalah satu dari segelintir kasus di mana seorang wanita diselamatkan oleh implan payudaranya dan diyakini menjadi yang pertama yang melibatkan silikon.
Pasien—yang tidak disebutkan namanya—pergi ke departemen darurat setempat di kota Kanada setelah merasakan sakit di dadanya dan melihat darah.
Para ahli bedah menemukan satu luka di dalam dan mengambil sebutir peluru dari bawah payudara kanannya, yang kemudian ditentukan oleh forensik polisi adalah peluru tembaha kaliber 0.40.
Mereka melepas implan dan foto-fotonya diambil untuk penelitian. Hasil CT scan menunjukkan peluru melewati implan payudara kirinya dan mengenai payudara yang kanan.
"Berdasarkan lintasan masuknya peluru secara klinis dan evaluasi radiologis, satu-satunya sumber defleksi peluru dari peluru adalah implan payudara kiri," kata para ahli bedah dalam jurnal tersebut.
"Implan ini menutupi jantung dan rongga intratoraks dan karenanya menyelamatkan nyawa wanita itu," lanjut mereka.
Ahli bedah Giancarlo McEvenue, yang menulis studi kasus itu, mengatakan kepada CNN bahwa peluru masuk ke sisi kiri payudara wanita itu dan memantul di tulang dada ke payudara kanan.
"Implan menyebabkan perubahan lintasan peluru," katanya. "Di sisi kiri adalah jantung dan paru-paru—jika peluru masuk ke dada, dia akan mengalami cedera yang jauh lebih serius, mungkin mengancam jiwa," ujarnya, seperti dikutip AFP, Kamis (23/4/2020).
Meskipun ditembak di dada dalam jarak dekat, wanita itu lolos relatif tanpa cedera dengan tulang rusuk patah dan implan yang rusak.
Menurut laporan penelitian itu, insiden penembakan sedang diselidiki. "Senjatanya tidak pernah ditemukan, dan penembaknya tidak diketahui," bunyi laporan tersebut.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
tulis komentar anda