Kompak, Putin-Jinping Sebut AUKUS Rongrong Keseimbangan Nuklir
Rabu, 15 Desember 2021 - 23:51 WIB
"Presiden (Xi) secara khusus menyatakan bahwa dia mendukung tuntutan Rusia untuk jaminan (keamanan), bahwa tentu saja dia sangat menyadari hal ini dan memahami hal utama, apa yang menjadi perhatian Rusia di perbatasan baratnya," jelasnya.
Ushakov juga mengatakan bahwa Rusia akan memberi tahu China tentang kontak Moskow-NATO tentang jaminan keamanan.
Selain itu, Putin memberi tahu Xi tentang percakapannya dengan Presiden AS Joe Biden yang terjadi minggu lalu dalam upaya untuk meredakan ketegangan di sekitar situasi di Ukraina ketika Kiev menuduh Rusia "mengumpulkan" pasukan di dekat perbatasan.
Ushakov mengungkapkan Putin mengatakan bahwa dia menyampaikan kekhawatiran Moskow kepada Biden tentang perluasan NATO. Selama pembicaraan dengan presiden Amerika, Putin mengatakan bahwa tidak ada rencana di Kremlin untuk menyerang Ukraina, tetapi Rusia bersikeras agar NATO menghormati "garis merah" dan menekankan perlunya konsultasi tentang jaminan keamanan dengan Biden.
Sedangkankantor berita China Xinhua, Xi Jinping mengatakan bahwa Rusia dan China telah bertindak sebagai negara besar yang bertanggung jawab. Dia juga mencatat bahwa, sementara sejumlah negara berusaha untuk ikut campur dalam urusan Rusia dan China, kedua negara harus meningkatkan upaya bersama mereka untuk melindungi keamanan mereka.
Pembicaraan itu juga mencakup diskusi tentang gagasan Moskow untuk mempersiapkan pertemuan puncak lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Menurut Ushakov, kedua kepala negara menganggap perlu untuk mengadakannya pada tahun 2022.
Presiden Rusia dan China juga membahas masalah ekonomi, terutama aspirasi untuk meningkatkan pangsa mata uang nasional dalam perdagangan bilateral dan ekspor gandum Rusia ke China.
Putin dan Xi Jinping juga sepakat untuk memperkuat kerja sama bilateral dalam penanganan COVID-19. Menurut Ushakov, Putin menekankan pentingnya produksi vaksin Rusia di China. Ada kesepakatan untuk memproduksi lebih dari 150 juta dosis vaksin Sputnik per tahun di pabrik-pabrik China.
Ushakov juga mengatakan bahwa Rusia akan memberi tahu China tentang kontak Moskow-NATO tentang jaminan keamanan.
Selain itu, Putin memberi tahu Xi tentang percakapannya dengan Presiden AS Joe Biden yang terjadi minggu lalu dalam upaya untuk meredakan ketegangan di sekitar situasi di Ukraina ketika Kiev menuduh Rusia "mengumpulkan" pasukan di dekat perbatasan.
Ushakov mengungkapkan Putin mengatakan bahwa dia menyampaikan kekhawatiran Moskow kepada Biden tentang perluasan NATO. Selama pembicaraan dengan presiden Amerika, Putin mengatakan bahwa tidak ada rencana di Kremlin untuk menyerang Ukraina, tetapi Rusia bersikeras agar NATO menghormati "garis merah" dan menekankan perlunya konsultasi tentang jaminan keamanan dengan Biden.
Sedangkankantor berita China Xinhua, Xi Jinping mengatakan bahwa Rusia dan China telah bertindak sebagai negara besar yang bertanggung jawab. Dia juga mencatat bahwa, sementara sejumlah negara berusaha untuk ikut campur dalam urusan Rusia dan China, kedua negara harus meningkatkan upaya bersama mereka untuk melindungi keamanan mereka.
Pembicaraan itu juga mencakup diskusi tentang gagasan Moskow untuk mempersiapkan pertemuan puncak lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Menurut Ushakov, kedua kepala negara menganggap perlu untuk mengadakannya pada tahun 2022.
Presiden Rusia dan China juga membahas masalah ekonomi, terutama aspirasi untuk meningkatkan pangsa mata uang nasional dalam perdagangan bilateral dan ekspor gandum Rusia ke China.
Putin dan Xi Jinping juga sepakat untuk memperkuat kerja sama bilateral dalam penanganan COVID-19. Menurut Ushakov, Putin menekankan pentingnya produksi vaksin Rusia di China. Ada kesepakatan untuk memproduksi lebih dari 150 juta dosis vaksin Sputnik per tahun di pabrik-pabrik China.
Lihat Juga :
tulis komentar anda