AS-Israel Bakal Gelar Latihan Bersama, Iran Tebar Ancaman
Minggu, 12 Desember 2021 - 11:57 WIB
TEHERAN - Seorang pejabat militer Iran memperingatkan harga yang mahal untuk agresor. Peringatan itu muncul setelah Amerika Serikat (AS) dan Israel dilaporkan berencana untuk melakukan latihan militer bersama untuk mempersiapkan serangan terhadap situs nuklir Iran jika diplomasi gagal.
“Menyediakan kondisi bagi komandan militer untuk menguji rudal Iran dengan target nyata akan merugikan agresor dengan harga yang mahal,” kantor berita Nournews, yang berafiliasi dengan badan keamanan utama Iran, mengatakan di akun Twitternya mengutip seorang pejabat militer yang tidak disebutkan namanya seperti dilansir dari Al Arabiya, Minggu (12/11/2021).
Sebelumnya dilaporkan para pemimpin militer AS dan Israel akan membahas kemungkinan latihan militer untuk misi menghancurkan fasilitas nuklir Iran. Misi mengempur Teheran akan diambil dalam skenario terburuk.
Rencana pembahasan latihan militer itu diungkap seorang pejabat senior AS pada hari Rabu.
Seorang pejabat senior AS mengatakan kepada Reuters bahwa kemungkinan latihan militer akan mempersiapkan skenario terburuk terhadap Iran, yakni ketika negosiasi nuklir gagal dan para pemimpin AS dan Israel meminta serangan militer.
Pada bulan Januari, panglima militer Israel Aviv Kohavi mengumumkan bahwa dia menginstruksikan militer untuk menyusun rencana baru untuk serangan terhadap program nuklir Iran. IDF menerima miliaran shekel dana tambahan untuk mempersiapkan serangan semacam itu sebagai bagian dari anggaran nasional yang baru saja disahkan.
Bulan lalu, Kohavi mengatakan kepada Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset (Parlemen) bahwa militer mempercepat perencanaan operasional dan kesiapan untuk menghadapi Iran dan ancaman nuklir militernya.
Meskipun para pejabat Israel telah menekankan bahwa Israel dapat melakukan serangan tanpa berkoordinasi dengan Amerika Serikat, beberapa analis meragukan kemampuan IDF untuk melakukannya, karena beberapa fasilitas Iran terkubur cukup dalam di bawah tanah sehingga akan membutuhkan amunisi yang sangat kuat, yang saat ini hanya dimiliki oleh AS.
Laporan dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan bahwa militer Israel tidak siap untuk berurusan dengan Iran dan berbulan-bulan atau lebih jauh dari rencana yang dapat ditindaklanjuti.
“Menyediakan kondisi bagi komandan militer untuk menguji rudal Iran dengan target nyata akan merugikan agresor dengan harga yang mahal,” kantor berita Nournews, yang berafiliasi dengan badan keamanan utama Iran, mengatakan di akun Twitternya mengutip seorang pejabat militer yang tidak disebutkan namanya seperti dilansir dari Al Arabiya, Minggu (12/11/2021).
Sebelumnya dilaporkan para pemimpin militer AS dan Israel akan membahas kemungkinan latihan militer untuk misi menghancurkan fasilitas nuklir Iran. Misi mengempur Teheran akan diambil dalam skenario terburuk.
Rencana pembahasan latihan militer itu diungkap seorang pejabat senior AS pada hari Rabu.
Seorang pejabat senior AS mengatakan kepada Reuters bahwa kemungkinan latihan militer akan mempersiapkan skenario terburuk terhadap Iran, yakni ketika negosiasi nuklir gagal dan para pemimpin AS dan Israel meminta serangan militer.
Pada bulan Januari, panglima militer Israel Aviv Kohavi mengumumkan bahwa dia menginstruksikan militer untuk menyusun rencana baru untuk serangan terhadap program nuklir Iran. IDF menerima miliaran shekel dana tambahan untuk mempersiapkan serangan semacam itu sebagai bagian dari anggaran nasional yang baru saja disahkan.
Bulan lalu, Kohavi mengatakan kepada Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset (Parlemen) bahwa militer mempercepat perencanaan operasional dan kesiapan untuk menghadapi Iran dan ancaman nuklir militernya.
Meskipun para pejabat Israel telah menekankan bahwa Israel dapat melakukan serangan tanpa berkoordinasi dengan Amerika Serikat, beberapa analis meragukan kemampuan IDF untuk melakukannya, karena beberapa fasilitas Iran terkubur cukup dalam di bawah tanah sehingga akan membutuhkan amunisi yang sangat kuat, yang saat ini hanya dimiliki oleh AS.
Laporan dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan bahwa militer Israel tidak siap untuk berurusan dengan Iran dan berbulan-bulan atau lebih jauh dari rencana yang dapat ditindaklanjuti.
(ian)
tulis komentar anda