Trump Perintahkan Tembak Kapal Perang Iran, Ini Jawaban Teheran
Kamis, 23 April 2020 - 01:06 WIB
TEHERAN - Juru bicara militer Iran mengatakan Amerika Serikat (AS) harus memfokuskan upayanya untuk memerangi virus Corona alih-alih memprovokasi Teheran. Pernyataan itu dilontarkan setelah Presiden AS Donald Trump memerintahkan untuk menembak dan menghancurkan kapal perang Iran.
"Hari ini, alih-alih menindas yang lain, Amerika harus mengerahkan semua upaya mereka untuk menyelamatkan anggota pasukan mereka yang terinfeksi virus corona," kata juru bicara militer Iran Sardar Abolfazl Shekarchi kepada kantor berita ISNA yang dikelola pemerintah.
Dengan AS memimpin dunia dalam sejumlah kasus infeksi virus Corona dan korban meninggal, Shekarchi mengatakan bahwa pejabat AS perlu berpikir tentang menyelamatkan diri mereka sendiri dan menyelesaikan masalah ini, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (23/4/2020).
Sebelumnya pada hari Rabu, Trump mengumumkan di Twitter bahwa ia telah menginstruksikan Angkatan Laut AS untuk menembak jatuh dan menghancurkan setiap dan semua kapal perang Iran jika mereka melecehkan kapal perang AS di laut. (Baca: Trump Perintahkan Hancurkan Kapal Iran Pengganggu Kapal Perang AS )
Ancaman Trump datang beberapa hari setelah Angkatan Laut Amerika menuduh Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengganggu salah satu patroli angkatan lautnya di Teluk Persia. Rekaman video yang dirilis oleh Angkatan Laut menunjukkan sekitar selusin kapal perang IRGC "mendengung" kapal-kapal Amerika yang lebih besar. (Baca: 11 Kapal Iran Kepung Beberapa Kapal Perang AS dalam Jarak 9 Meter )
IRGC tidak membantah insiden itu, tetapi menuduh AS menggambarkannya sebagai skenario "Hollywood". Iran menyatakan bahwa patroli AS di Teluk sangat provokatif, dan mengutuk patroli terbaru itu sebagai “petualangan” militer. (Baca: 11 Kapalnya Dituduh Kepung Kapal Perang AS, Iran: Skenario Hollywood )
Selain menginfeksi lebih dari 800 ribu orang dan membunuh lebih dari 45 ribu orang di AS, virus Corona COVID-19 telah menyerang militer negara tersebut. Hampir 600 pelaut di atas kapal induk AS di Samudra Pasifik telah dites positif untuk virus mematikan tersebut, bersama dengan total sekitar 2.600 tentara AS di seluruh dunia.
Menggarisbawahi keseriusan wabah Corona di tubuh militer, Menteri Pertahanan AS Mark Esper bulan lalu mengumumkan bahwa Pentagon tidak akan lagi mempublikasikan detail kasus dalam jajarannya, karena takut akan mengungkapkan kelemahan pada musuh AS.
Iran juga dihantam keras oleh pandemi. Negeri Mullah itu telah mengkonfirmasi lebih dari 85 ribu kasus virus Corona, dan lebih dari 5.000 kematian.
"Hari ini, alih-alih menindas yang lain, Amerika harus mengerahkan semua upaya mereka untuk menyelamatkan anggota pasukan mereka yang terinfeksi virus corona," kata juru bicara militer Iran Sardar Abolfazl Shekarchi kepada kantor berita ISNA yang dikelola pemerintah.
Dengan AS memimpin dunia dalam sejumlah kasus infeksi virus Corona dan korban meninggal, Shekarchi mengatakan bahwa pejabat AS perlu berpikir tentang menyelamatkan diri mereka sendiri dan menyelesaikan masalah ini, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (23/4/2020).
Sebelumnya pada hari Rabu, Trump mengumumkan di Twitter bahwa ia telah menginstruksikan Angkatan Laut AS untuk menembak jatuh dan menghancurkan setiap dan semua kapal perang Iran jika mereka melecehkan kapal perang AS di laut. (Baca: Trump Perintahkan Hancurkan Kapal Iran Pengganggu Kapal Perang AS )
Ancaman Trump datang beberapa hari setelah Angkatan Laut Amerika menuduh Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengganggu salah satu patroli angkatan lautnya di Teluk Persia. Rekaman video yang dirilis oleh Angkatan Laut menunjukkan sekitar selusin kapal perang IRGC "mendengung" kapal-kapal Amerika yang lebih besar. (Baca: 11 Kapal Iran Kepung Beberapa Kapal Perang AS dalam Jarak 9 Meter )
IRGC tidak membantah insiden itu, tetapi menuduh AS menggambarkannya sebagai skenario "Hollywood". Iran menyatakan bahwa patroli AS di Teluk sangat provokatif, dan mengutuk patroli terbaru itu sebagai “petualangan” militer. (Baca: 11 Kapalnya Dituduh Kepung Kapal Perang AS, Iran: Skenario Hollywood )
Selain menginfeksi lebih dari 800 ribu orang dan membunuh lebih dari 45 ribu orang di AS, virus Corona COVID-19 telah menyerang militer negara tersebut. Hampir 600 pelaut di atas kapal induk AS di Samudra Pasifik telah dites positif untuk virus mematikan tersebut, bersama dengan total sekitar 2.600 tentara AS di seluruh dunia.
Menggarisbawahi keseriusan wabah Corona di tubuh militer, Menteri Pertahanan AS Mark Esper bulan lalu mengumumkan bahwa Pentagon tidak akan lagi mempublikasikan detail kasus dalam jajarannya, karena takut akan mengungkapkan kelemahan pada musuh AS.
Iran juga dihantam keras oleh pandemi. Negeri Mullah itu telah mengkonfirmasi lebih dari 85 ribu kasus virus Corona, dan lebih dari 5.000 kematian.
(ber)
Lihat Juga :
tulis komentar anda