Riset: Indo-Pasifik Berisiko Perang, Indonesia Masuk 9 Besar Terkuat

Senin, 06 Desember 2021 - 06:50 WIB
Lemahieu mengatakan ada banyak cara di kawasan itu agar konflik bisa pecah dan karena ketegangan berjalan begitu tinggi, hanya dua negara yang bisa menciptakan efek domino, membawa dua negara adidaya.

“China sebagai kekuatan yang meningkat memiliki kepercayaan diri, keangkuhan, sedangkan AS takut akan China dan kebangkitan China," ujarnya.

“Perpaduan kualitas emosional dapat mengakibatkan miskomunikasi dan konflik yang tidak diinginkan yang mengarah pada perang.”

Tatanan regional yang lebih stabil akan bergantung pada kesediaan kedua negara untuk hidup berdampingan sebagai negara adidaya.



“China dan AS harus belajar berjalan dan mengunyah permen karet secara bersamaan. Mereka harus bersaing dan bekerja sama di area sensitif dan tantangan transnasional seperti perubahan iklim," katanya.

China Melemah

China untuk pertama kalinya mengalami penurunan kekuatan komprehensif, yang menurut The Lowy Institute sangat penting.

“Tren jangka panjang selama empat tahun adalah bahwa kekuatan China telah meningkat dan kekuatan Amerika Serikat telah menurun, tentu saja relatif terhadap China, tetapi telah terjadi perubahan nasib yang tiba-tiba antara kedua negara adidaya itu,” kata Lemahieu.

China, yang menempati peringkat dua dari 26 untuk kekuatan komprehensif, memiliki skor keseluruhan 74,6 dari 100.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More