Tangkal Serangan Drone, Rusia Upgrade Sistem Rudal Pantsir

Rabu, 01 Desember 2021 - 20:58 WIB
Rusia meng-upgrade sistem rudal Pantsir untuk menangkal serangan drone. Foto/Ilustrasi
MOSKOW - Rusia telah meningkatkan sistem rudal Pantsir-S1M untuk mendeteksi dan menghancurkan semua jenis drone musuh bahkan sebelum mereka meluncurkan proyektil. Hal itu diungkapkan pemimpin redaksi majalah Arsenal of the Fatherland Viktor Murakhovsky.

“Drone memiliki penampang radar yang rendah dan jangkauan deteksinya seringkali lebih pendek daripada jangkauan operasional persenjataan mereka. Jangkauan operasional Pantsir telah diperpanjang dan drone diidentifikasi dengan cukup jelas di dalam area pertempuran,” kata pakar militer tersebut seperti dikutip dari TASS, Rabu (1/12/2021).

Namun, kata Murakhovsky, beberapa drone sangat kecil dan dilengkapi dengan motor listrik sehingga mereka sebenarnya tidak dapat dideteksi oleh tanda inframerah atau radar.

"Penggunaan perangkat optoelektronik dalam sistem pertahanan udara baru harus didasarkan tidak hanya pada termal tetapi juga kontras optik, misalnya," jelasnya.

Namun, ia menegaskan, sistem pertahanan udara baru saja tidak boleh dipandang sebagai obat mujarab.





“Langkah kontra-drone menyiratkan menciptakan pertahanan udara berlapis-lapis yang terintegrasi dengan sistem peperangan elektronik,” tegas Murakhovsky.

"Perlu juga diingat bahwa bahkan drone yang cukup besar masih merupakan barang yang sangat murah dibandingkan dengan pesawat terbang dan, tentu saja, fokusnya harus pada pemotongan biaya rudal permukaan-ke-udara yang digunakan terhadap kendaraan udara murah seperti itu. Pekerjaan ini telah dilakukan dan menghasilkan pembuatan rudal ukuran kecil yang murah untuk sistem pertahanan udara Rusia lainnya bernama Tor," tambah pakar militer itu.

Direktur Industri Gugus Persenjataan di perusahaan teknologi negara Rostec Bekkhan Ozdoyev mengatakan kepada TASS pada 30 November bahwa sistem rudal/senjata permukaan-ke-udara Pantsir-S1M yang ditingkatkan mampu melawan semua jenis kendaraan udara tak berawak (UAV), termasuk serangan drone.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More