AS Akui Berlomba dengan China Bangun Senjata Hipersonik Paling Mematikan
Rabu, 01 Desember 2021 - 08:00 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) dan China terlibat dalam perlombaan senjata untuk mengembangkan senjata hipersonik paling mematikan. Pengakuan itu diungkapkan Sekretaris Angkatan Udara AS Frank Kendall pada Selasa (30/1/2021).
Saat ini Beijing dan Washington membangun dan menguji lebih banyak lagi senjata hipersonik generasi baru.
“Ada perlombaan senjata, tidak harus untuk peningkatan jumlah, tetapi untuk peningkatan kualitas,” papar Sekretaris Angkatan Udara Frank Kendall kepada Reuters selama wawancara di kantor Pentagon, dilansir Alarabiya pada Rabu (1/12/2021).
Dia menambahkan, “Ini adalah perlombaan senjata yang telah berlangsung cukup lama. Orang China telah melakukannya dengan sangat agresif.”
Pada Oktober, perwira tinggi militer AS, Jenderal Mark Milley, mengkonfirmasi tes senjata hipersonik China yang menurut para ahli militer tampaknya menunjukkan Beijing merancang sistem senjata yang mengorbit Bumi untuk menghindari pertahanan rudal Amerika.
Tahun ini Pentagon telah mengadakan beberapa tes senjata hipersonik dengan keberhasilan yang beragam.
Saat ini Beijing dan Washington membangun dan menguji lebih banyak lagi senjata hipersonik generasi baru.
“Ada perlombaan senjata, tidak harus untuk peningkatan jumlah, tetapi untuk peningkatan kualitas,” papar Sekretaris Angkatan Udara Frank Kendall kepada Reuters selama wawancara di kantor Pentagon, dilansir Alarabiya pada Rabu (1/12/2021).
Dia menambahkan, “Ini adalah perlombaan senjata yang telah berlangsung cukup lama. Orang China telah melakukannya dengan sangat agresif.”
Pada Oktober, perwira tinggi militer AS, Jenderal Mark Milley, mengkonfirmasi tes senjata hipersonik China yang menurut para ahli militer tampaknya menunjukkan Beijing merancang sistem senjata yang mengorbit Bumi untuk menghindari pertahanan rudal Amerika.
Tahun ini Pentagon telah mengadakan beberapa tes senjata hipersonik dengan keberhasilan yang beragam.
Lihat Juga :
tulis komentar anda