Jenderal Iran Serukan Pemusnahan Total Israel
Senin, 29 November 2021 - 13:45 WIB
TEHERAN - Seorang jenderal Iran menyerukan pemusnahan total negara Israel . Seruan ini dilontarkan menjelang perundingan nuklir antara Teheran dengan negara-negara kekuatan dunia.
Perwira yang menyerukan pelenyapan negara Yahudi itu adalah juru bicara angkatan bersenjata Republik Islam Iran, Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi.
“Kami tidak akan mundur dari pemusnahan Israel, bahkan satu milimeter pun. Kami ingin menghancurkan Zionisme di dunia,” kata jenderal bintang satu Iran itu kepada ISNA kemarin, yang dilansir Jerusalem Post, Senin (29/11/2021).
Perundingan nuklir Iran akan dimulai kembali di Wina pada hari Senin (29/11/2021). Perundingan ini untuk mengekang program nuklir terlarang Republik Islam Iran.
Amerika Serikat dan negara-negara kekuatan dunia lainnya berusaha untuk meringankan sanksi ekonomi Teheran dengan imbalan pembatasan sementara pada program atomnya.
Israel dan negara-negara lain percaya rezim Iran berusaha untuk membangun perangkat senjata nuklir.
Jenderal Iran itu juga mengecam Bahrain dan Uni Emirat Arab karena menormalkan hubungan diplomatik dengan Israel, menyebut diplomasi itu tidak dapat ditoleransi oleh Teheran.
"Arab Saudi, Bahrain, UEA, dan negara-negara lain yang dianggap sebagai Muslim, bagi kami mereka adalah bagian dari rezim Zionis dan ini sangat penting," kata Shekarchi.
Shekarchi sebelumnya mengecam Israel, dengan mengatakan bahwa rezim Iran dapat meratakan Haifa dan Tel Aviv dalam waktu sesingkat mungkin.
AS di bawah pemerintahan Demokrat dan Republik telah mengklasifikasikan rezim Iran sebagai negara sponsor terorisme terburuk di dunia.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan tahun lalu bahwa Republik Islam itu adalah negara sponsor utama antisemitisme.
Sheina Vojoudi, seorang pembangkang Iran yang melarikan diri dari Republik Islam Iran dan sekarang tinggal di Jerman, mengatakan kepada The Jerusalem Post bahwa Pemerintah Iran yang normal, yang dibuat oleh rakyat Iran, akan mencoba untuk menormalkan hubungan dengan Israel.
"Kami dapat memiliki kesepakatan hebat yang dapat membantu kedua negara teknologi air Israel dapat membantu kita untuk mengatasi masalah air yang serius di Iran dan pemerintah Iran akan mencoba untuk bertukar pengetahuan tentang masalah lingkungan terutama kelangkaan air yang kita hadapi sekarang tetapi Republik Islam bukannya menyelesaikan semua masalah ini, merencanakan penghancuran Israel dan menembak orang yang meminta air," katanya.
"Rezim ini menghancurkan Iran dan beberapa negara lain di Timur Tengah dan menjadikan kawasan itu sebagai zona perang. Kami memiliki masalah domestik dan rakyat kami tidak pernah berpikir untuk memerangi negara lain. Mereka bahkan tidak tahu mengapa mereka harus membenci Israel. Rakyat kami akan dengan senang hati menggunakan teknologi air Israel daripada berencana untuk menghancurkan Israel. Kami harus menyelamatkan negara kami dari rezim jahat ini dan mengubah Iran yang diduduki menjadi Iran yang bebas," paparnya.
Perwira yang menyerukan pelenyapan negara Yahudi itu adalah juru bicara angkatan bersenjata Republik Islam Iran, Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi.
“Kami tidak akan mundur dari pemusnahan Israel, bahkan satu milimeter pun. Kami ingin menghancurkan Zionisme di dunia,” kata jenderal bintang satu Iran itu kepada ISNA kemarin, yang dilansir Jerusalem Post, Senin (29/11/2021).
Perundingan nuklir Iran akan dimulai kembali di Wina pada hari Senin (29/11/2021). Perundingan ini untuk mengekang program nuklir terlarang Republik Islam Iran.
Amerika Serikat dan negara-negara kekuatan dunia lainnya berusaha untuk meringankan sanksi ekonomi Teheran dengan imbalan pembatasan sementara pada program atomnya.
Israel dan negara-negara lain percaya rezim Iran berusaha untuk membangun perangkat senjata nuklir.
Jenderal Iran itu juga mengecam Bahrain dan Uni Emirat Arab karena menormalkan hubungan diplomatik dengan Israel, menyebut diplomasi itu tidak dapat ditoleransi oleh Teheran.
"Arab Saudi, Bahrain, UEA, dan negara-negara lain yang dianggap sebagai Muslim, bagi kami mereka adalah bagian dari rezim Zionis dan ini sangat penting," kata Shekarchi.
Shekarchi sebelumnya mengecam Israel, dengan mengatakan bahwa rezim Iran dapat meratakan Haifa dan Tel Aviv dalam waktu sesingkat mungkin.
AS di bawah pemerintahan Demokrat dan Republik telah mengklasifikasikan rezim Iran sebagai negara sponsor terorisme terburuk di dunia.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan tahun lalu bahwa Republik Islam itu adalah negara sponsor utama antisemitisme.
Sheina Vojoudi, seorang pembangkang Iran yang melarikan diri dari Republik Islam Iran dan sekarang tinggal di Jerman, mengatakan kepada The Jerusalem Post bahwa Pemerintah Iran yang normal, yang dibuat oleh rakyat Iran, akan mencoba untuk menormalkan hubungan dengan Israel.
"Kami dapat memiliki kesepakatan hebat yang dapat membantu kedua negara teknologi air Israel dapat membantu kita untuk mengatasi masalah air yang serius di Iran dan pemerintah Iran akan mencoba untuk bertukar pengetahuan tentang masalah lingkungan terutama kelangkaan air yang kita hadapi sekarang tetapi Republik Islam bukannya menyelesaikan semua masalah ini, merencanakan penghancuran Israel dan menembak orang yang meminta air," katanya.
"Rezim ini menghancurkan Iran dan beberapa negara lain di Timur Tengah dan menjadikan kawasan itu sebagai zona perang. Kami memiliki masalah domestik dan rakyat kami tidak pernah berpikir untuk memerangi negara lain. Mereka bahkan tidak tahu mengapa mereka harus membenci Israel. Rakyat kami akan dengan senang hati menggunakan teknologi air Israel daripada berencana untuk menghancurkan Israel. Kami harus menyelamatkan negara kami dari rezim jahat ini dan mengubah Iran yang diduduki menjadi Iran yang bebas," paparnya.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda