Gedung Putih Tarik Pasukan AS dari Jerman
Sabtu, 06 Juni 2020 - 15:42 WIB
Jika pasukan AS sepenuhnya meninggalkan Jerman, penarikan itu dapat dipandang sebagai pukulan telah bagi NATO. Pasalnya, banyak negara anggota NATO yang terus menyatakan keprihatinan tentang ancaman yang ditimbulkan oleh Rusia yang telah menggunakan kekuatan militer terhadap Ukraina di tahun terakhir.
Banyak sekutu Eropa secara terbuka mempertanyakan komitmen Trump terhadap NATO yang menurutnya sudah usang selama kampanyenya sebagai presiden.
Sementara Trump telah mengubah nadanya, mengklaim negara-negara anggota NATO meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka, ia terus mengecam Jerman.
Sementara para pejabat NATO mengatakan bahwa tekanan Trump telah berkontribusi pada pertumbuhan pengeluaran pertahanan, mereka sebelumnya juga menunjuk peningkatan pasukan militer AS di Eropa sebagai indikasi komitmen Washington yang terus-menerus terhadap aliansi, sebuah narasi bahwa pengurangan besar pasukan di Jerman dapat merusak hal itu.
Jerman baru-baru ini setuju untuk membayar lebih besar bagiannya dari anggaran langsung NATO, memungkinkan AS untuk mengurangi kontribusinya.
Ada kemungkinan bahwa setiap pasukan yang dipindahkan dari Jerman dapat ditempatkan kembali di Polandia karena Warsawa telah lama berupaya meningkatkan jumlah personel AS yang ditempatkan di sana. Presiden Polandia bahkan menawarkan nama Pangkalan AS baru di Polandia dengan nama Trump.
Pejabat senior pemerintahan Trump di masa lalu menyarankan memindahkan pasukan AS dari Jerman ke Polandia karena kegagalan Berlin untuk memenuhi target 2%.
"Polandia memenuhi 2% dari kewajiban pengeluaran PDBnya untuk NATO. Jerman tidak. Kami akan menyambut pasukan Amerika di Jerman untuk datang ke Polandia," kata Duta Besar AS untuk Polandia, Georgette Mosbacher, di Twitter pada Agustus lalu.
Sementara Pentagon telah meningkatkan jumlah pasukan AS di Polandia dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar personel tersebut ditunjuk sebagai pasukan rotasi.
Banyak sekutu Eropa secara terbuka mempertanyakan komitmen Trump terhadap NATO yang menurutnya sudah usang selama kampanyenya sebagai presiden.
Sementara Trump telah mengubah nadanya, mengklaim negara-negara anggota NATO meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka, ia terus mengecam Jerman.
Sementara para pejabat NATO mengatakan bahwa tekanan Trump telah berkontribusi pada pertumbuhan pengeluaran pertahanan, mereka sebelumnya juga menunjuk peningkatan pasukan militer AS di Eropa sebagai indikasi komitmen Washington yang terus-menerus terhadap aliansi, sebuah narasi bahwa pengurangan besar pasukan di Jerman dapat merusak hal itu.
Jerman baru-baru ini setuju untuk membayar lebih besar bagiannya dari anggaran langsung NATO, memungkinkan AS untuk mengurangi kontribusinya.
Ada kemungkinan bahwa setiap pasukan yang dipindahkan dari Jerman dapat ditempatkan kembali di Polandia karena Warsawa telah lama berupaya meningkatkan jumlah personel AS yang ditempatkan di sana. Presiden Polandia bahkan menawarkan nama Pangkalan AS baru di Polandia dengan nama Trump.
Pejabat senior pemerintahan Trump di masa lalu menyarankan memindahkan pasukan AS dari Jerman ke Polandia karena kegagalan Berlin untuk memenuhi target 2%.
"Polandia memenuhi 2% dari kewajiban pengeluaran PDBnya untuk NATO. Jerman tidak. Kami akan menyambut pasukan Amerika di Jerman untuk datang ke Polandia," kata Duta Besar AS untuk Polandia, Georgette Mosbacher, di Twitter pada Agustus lalu.
Sementara Pentagon telah meningkatkan jumlah pasukan AS di Polandia dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar personel tersebut ditunjuk sebagai pasukan rotasi.
(ber)
tulis komentar anda