Dua dari 17 Misionaris yang Diculik di Haiti Dibebaskan

Selasa, 23 November 2021 - 04:00 WIB
Ilustrasi
HAITI - Dua dari 17 anggota kelompok misionaris yang diculik lebih dari sebulan yang lalu di Haiti dinyatakan selamat dan “dalam semangat yang baik”. Keduanya telah dibebaskan di Haiti, jelas organisasi gereja mereka yang berbasis di Amerika Serikat (AS).

Christian Aid Ministries mengeluarkan pernyataan pada akhir pekan lalu, menyatakan bahwa mereka tidak dapat memberikan nama-nama mereka yang dibebaskan. Termasuk juga alasan mengapa keduanya dibebaskan atau informasi lainnya.



“Sementara kami bersukacita atas pembebasan ini, hati kami bersama 15 orang yang masih ditahan,” kata kelompok yang berbasis di Ohio itu, seperti dikutip dari AP, Senin (22/11/2021).



Para misionaris diculik oleh 400 geng Mawozo pada 16 Oktober lalu. Ada lima anak dalam kelompok 16 warga AS dan satu orang Kanada, termasuk seorang anak berusia 8 bulan. Sopir Haiti mereka juga diculik, menurut organisasi hak asasi manusia setempat.

Pemimpin geng 400 Mawozo mengancam akan membunuh para sandera jika tuntutannya tidak dipenuhi. Pihak berwenang mengatakan geng itu menuntut USD1 juta per orang, meskipun tidak segera jelas apakah termasuk anak-anak dalam kelompok itu.



Juru bicara Kepolisian Nasional Haiti, Gary Desrosiers, mengkonfirmasi kepada The Associated Press bahwa dua sandera dibebaskan pada hari Minggu. FBI, yang membantu pihak berwenang Haiti memulihkan para tawanan, menolak berkomentar.

Pembebasan itu dilakukan saat Haiti berjuang dengan lonjakan kekerasan dan penculikan terkait geng, dengan pemerintah AS baru-baru ini mendesak warga AS untuk meninggalkan Haiti di tengah ketidakamanan yang semakin dalam dan kurangnya bahan bakar yang disalahkan pada geng yang memblokir terminal distribusi gas.

Kekurangan bahan bakar telah memaksa rumah sakit untuk menolak pasien dan melumpuhkan transportasi umum, dengan beberapa sekolah tutup dan bisnis memperpendek jam kerja mereka. Haiti juga sedang berusaha untuk pulih dari pembunuhan 7 Juli terhadap Presiden Jovenel Moise dan gempa bumi berkekuatan 7,2 yang melanda pada pertengahan Agustus, menewaskan lebih dari 2.200 orang dan menghancurkan puluhan ribu rumah.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More