Longgarkan Lockdown, Kasus Covid-19 Meningkat di Sejumlah Negara
Sabtu, 06 Juni 2020 - 14:24 WIB
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan jumlah kasus Covid-19 mengalami peningkatan di negara yang melonggarkan penguncian (lockdown). Badan kesehatan itu juga meminta masyarakat dunia untuk melindungi diri dari virus Corona sementara pihak berwenang melanjutkan pengujian vaksin.
Juru bicara WHO Margaret Harris mengatakan episentrum pandemi saat ini berada di negara-negara Amerika Tengah, Selatan dan Utara, khususnya Amerika Serikat (AS).
“Mengenai peningkatan (dalam kasus), ya kita telah melihat di negara-negara di seluruh dunia - saya tidak berbicara secara khusus tentang Eropa - ketika penguncian mereda, ketika langkah-langkah jarak sosial mereda, orang kadang-kadang menafsirkan ini sebagai 'OK, sudah berakhir'," kata Harris pada pengarahan PBB di Jenewa.
"Ini belum selesai. Itu belum berakhir sampai tidak ada virus di mana pun di dunia," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (6/6/2020).
Harris juga mengatakan bahwa pengunjuk rasa harus mengambil tindakan pencegahan, merujuk pada demonstrasi di AS sejak pembunuhan George Floyd 10 hari yang lalu, .
"Kami tentu telah melihat banyak gairah minggu ini, kami telah melihat orang-orang yang merasa perlu keluar dan untuk mengekspresikan perasaan mereka," ujarnya.
"Kami meminta mereka untuk mengingat melindungi diri sendiri dan orang lain," ia menambahkan.
Untuk menghindari infeksi, kata Harris, WHO menyarankan orang untuk menjaga jarak setidaknya 1 meter, sering mencuci tangan dan menghindari menyentuh mulut, hidung dan mata mereka.
Juru bicara WHO Margaret Harris mengatakan episentrum pandemi saat ini berada di negara-negara Amerika Tengah, Selatan dan Utara, khususnya Amerika Serikat (AS).
“Mengenai peningkatan (dalam kasus), ya kita telah melihat di negara-negara di seluruh dunia - saya tidak berbicara secara khusus tentang Eropa - ketika penguncian mereda, ketika langkah-langkah jarak sosial mereda, orang kadang-kadang menafsirkan ini sebagai 'OK, sudah berakhir'," kata Harris pada pengarahan PBB di Jenewa.
"Ini belum selesai. Itu belum berakhir sampai tidak ada virus di mana pun di dunia," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (6/6/2020).
Harris juga mengatakan bahwa pengunjuk rasa harus mengambil tindakan pencegahan, merujuk pada demonstrasi di AS sejak pembunuhan George Floyd 10 hari yang lalu, .
"Kami tentu telah melihat banyak gairah minggu ini, kami telah melihat orang-orang yang merasa perlu keluar dan untuk mengekspresikan perasaan mereka," ujarnya.
"Kami meminta mereka untuk mengingat melindungi diri sendiri dan orang lain," ia menambahkan.
Untuk menghindari infeksi, kata Harris, WHO menyarankan orang untuk menjaga jarak setidaknya 1 meter, sering mencuci tangan dan menghindari menyentuh mulut, hidung dan mata mereka.
(ber)
tulis komentar anda