Jenderal Amerika: AS Tertinggal dari China dan Rusia soal Rudal Hipersonik

Senin, 22 November 2021 - 08:39 WIB
Kapal perang Admiral Gorshkov saat menembakkan rudal jelajah hipersonik Zircon di Laut Putih, Juli lalu. Jenderal AS akui negaranya tertinggal dari China dan Rusia dalam hal senjata hipersonik. Foto/Kementerian Pertahanan Rusia/Sputnik
WASHINGTON - Seorang jenderal Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat (AS) blakblakan bahwa negaranya sudah tertinggal dari China dan Rusia dalam hal pengembangan rudal hipersonik .

Beberapa alasannya adalah ruwetnya birokrasi dan kekhawatiran atas pengeluaran untuk program senjata.



“Kami tidak secanggih China atau Rusia dalam hal program hipersonik,” kata Jenderal David Thompson, Wakil Kepala Operasi Angkatan Luar Angkasa AS, saat berbicara untuk Forum Keamanan Internasional Halifax pada Sabtu pekan lalu yang dilansir The Hill, Minggu (21/11/2021).

"Kami harus mengejar ketertinggalan dengan sangat cepat.”



"Washington perlu berada dalam posisi di mana kita siap untuk menerima risiko yang lebih kecil dan risiko kegagalan yang lebih kecil sehingga kita dapat mempercepat proses kita," ujarnya.

Rudal hipersonik dipandang sebagai teknologi mutakhir karena hampir tidak mungkin untuk melacak dan mencegatnya karena kecepatannya yang tinggi dan kemampuannya untuk mengubah arah di tengah penerbangan.

Angkatan Darat AS berencana untuk meluncurkan rudal hipersonik jarak jauh yang diluncurkan dari darat pada akhir tahun fiskal 2023, sementara Angkatan Laut AS merencanakan rudal hipersonik yang diluncurkan dari kapal pada tahun 2025.

Angkatan Laut telah menunda penyebaran opsi peluncuran rudal canggih itu dari kapal selam dari 2025 hingga 2028 mendatang.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More