China Dituding Bangun Fasilitas Militer Rahasia di UEA
Sabtu, 20 November 2021 - 16:30 WIB
WASHINGTON - China dituding membangun fasilitas militer secara diam-diam di wilayah pelabuhan dekat Ibu Kota Uni Emirat Arab (UEA), Abu Dhabi. Tudingan itu muncul dalam laporan Wall Street Journal (WSJ) yang mengutip sumber yang dekat dengan badan-badan
intelijen Amerika Serikat.
Menurut sumber yang mengetahui situasi tersebut, hampir setahun yang lalu, rekaman satelit dari pelabuhan Khalifa mengungkap pekerjaan konstruksi aneh di dalam terminal peti kemas yang dibangun dan dijalankan oleh raksasa pengiriman China, COSCO.
Meskipun informasi awal tidak meyakinkan, rekaman satelit rahasia yang diambil pada musim semi dilaporkan mendorong pihak berwenang AS untuk percaya bahwa China sedang membangun pangkalan militer di dekat pelabuhan.
Pemerintahan Joe Biden dilaporkan sangat terganggu sehingga memulai kampanye diplomatik intensif untuk meyakinkan Emirat bahwa lokasi tersebut berfungsi militer dan pekerjaan itu harus dihentikan.
Sumber mengeklaim bahwa pemerintah Emirat, yang menampung pasukan militer AS, tampaknya tidak diberitahu tentang dugaan niat China.
"UEA tidak pernah memiliki kesepakatan, rencana, pembicaraan, atau niat untuk menjadi tuan rumah pangkalan militer China atau pos terdepan dalam bentuk apa pun," kata juru bicara Kedutaan UEA di Washington seperti dikutip WSJ.
Menurut laporan itu, penggalian lubang besar untuk memenuhi gedung pencakar langit bertingkat dan pemasangan girder musim semi ini yang ditemukan oleh badan intelijen AS merupakan beberapa petunjuk.
intelijen Amerika Serikat.
Menurut sumber yang mengetahui situasi tersebut, hampir setahun yang lalu, rekaman satelit dari pelabuhan Khalifa mengungkap pekerjaan konstruksi aneh di dalam terminal peti kemas yang dibangun dan dijalankan oleh raksasa pengiriman China, COSCO.
Meskipun informasi awal tidak meyakinkan, rekaman satelit rahasia yang diambil pada musim semi dilaporkan mendorong pihak berwenang AS untuk percaya bahwa China sedang membangun pangkalan militer di dekat pelabuhan.
Pemerintahan Joe Biden dilaporkan sangat terganggu sehingga memulai kampanye diplomatik intensif untuk meyakinkan Emirat bahwa lokasi tersebut berfungsi militer dan pekerjaan itu harus dihentikan.
Sumber mengeklaim bahwa pemerintah Emirat, yang menampung pasukan militer AS, tampaknya tidak diberitahu tentang dugaan niat China.
"UEA tidak pernah memiliki kesepakatan, rencana, pembicaraan, atau niat untuk menjadi tuan rumah pangkalan militer China atau pos terdepan dalam bentuk apa pun," kata juru bicara Kedutaan UEA di Washington seperti dikutip WSJ.
Menurut laporan itu, penggalian lubang besar untuk memenuhi gedung pencakar langit bertingkat dan pemasangan girder musim semi ini yang ditemukan oleh badan intelijen AS merupakan beberapa petunjuk.
tulis komentar anda