Bosnya David Cameron Dituduh Lecehkan Karyawati, Leher Korban Penuh Tanda Merah

Kamis, 18 November 2021 - 19:24 WIB
Leher Tatiana Spottiswoode penuh tanda merah diduga akibat serangan dan pelecehan seksual oleh bosnya. Korban adalah karyawati perusahaan perangkat lunak AS tempat mantan PM Inggris Davi Cameron bekerja. Foto/via Mail Online
WASHINGTON - Mantan perdana menteri (PM) Inggris David Cameron mengundurkan diri sebagai penasihat perusahaan perangkat lunak Amerika Serikat (AS); Afiniti. Musababnya, kepala dan pendiri perusahaan itu dituduh melakukan pelecehan dan penyerangan seksual terhadap pekerja perempuannya.

Foto-foto bekas serangan, termasuk leher korban yang penuh tanda warna merah, telah beredar di media.





Korban, Tatiana Spottiswoode, merinci pelecehan dan penyerangan seksual yang dia tuduhkan terhadap kepala eksekutif Zia Chishti kepada anggota Kongres AS dalam sidang kemarin. Korban juga merilis foto-foto cedera yang diduga disebabkan sang bos.

Seorang juru bicara Cameron mengatakan dia sama sekali tidak mengetahui klaim tersebut sampai kesaksian publik muncul dan menekankan bahwa itu diduga terjadi sebelum dia menjadi penasihat perusahaan pada 2019.

Zia Chishti (50), pendiri perusahaan perangkat lunak Afiniti, yang juga mempekerjakan Putri Beatrice sebagai wakil presiden strategi dan kemitraan, diduga memukuli Tatiana Spottiswoode (28) saat berhubungan seks dengannya dalam perjalanan kerja ke Brasil pada tahun 2017.

Menurut kesaksian korban kepada komite Kongres AS, Chishti kemudian mengatakan kepadanya: "Dia [Chishti] seharusnya berhubungan seks dengan saya ketika saya berusia tiga belas tahun".

Spottiswoode memberikan foto yang menunjukkan bekas serangan Chishti di lehernya.

Spottiswoode mengatakan dia bertemu Chishti—yang terdaftar di antara 50 bujangan teratas di Amerika oleh People Magazine pada tahun 2001—ketika dia berusia 12 atau 13 tahun, dan bertemu dengannya lagi ketika dia masih menjadi mahasiswi di Columbia Law School.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More