PM Australia dan Trump Bahas Investigasi Pandemi Virus Corona

Rabu, 22 April 2020 - 16:17 WIB
Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison. Foto/REUTERS
SYDNEY - Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison menggalang dukungan untuk investasi internasional terkait pandemi virus corona saat berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, pemimpin Jerman dan Prancis.

Australia mendorong investigasi independen tentang asal dan penyebaran pandemi, termasuk respon Organisasi Kesehatan Internasional (WHO). Langkah Australia ini oleh China dianggap sebagai perintah dari AS.

Virus corona yang diduga muncul di pasar di kota Wuhan, pertama kali dilaporkan oleh China ke WHO pada 31 Desember. Para pejabat WHO tiba di Wuhan pada 20 Januari setelah virus itu menyebar ke tiga negara lainnya.



Sejak saat itu, virus itu menginfeksi sekitar 2,3 juta orang secara global dan menewaskan hampir 160.000 orang menurut kalkulasi Reuters.

Morrison menyatakan dia memiliki diskusi sangat konstruktif dengan Trump tentang respon kedua negara terhadap Covid-19 dan perlunya membuat ekonomi kembali bergerak.

“Kami juga bicara tentang WHO dan bekerja sama untuk memperbaiki transparansi dan efektivitas respon internasional pada pandemi itu,” tweet Morrison.

Morrison juga bicara pada Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron melalui telepon tentang peran WHO.

“Australia membahas apakah WHO harus diberi wewenang mirip dengan pengawas senjata internasional untuk bisa masuk satu negara dan menyelidiki wabah tanpa harus menunggu persetujuan,” papar sumber pemerintah Australia pada Reuters.

Gedung Putih mengkritik keras China dan WHO. AS juga menghentikan pendanaan untuk WHO sebagai bentuk protesnya.

Anggota parlemen Australia juga mempertanyakan transparansi tentang pandemi itu.

Kedutaan Besar China di Canberra menyatakan anggota parlemen Australia bertindak sebagai corong Trump. “Beberapa politisi Australia membeo pada apa yang AS katakan dan mengikuti mereka dalam melancarkan serangan politik pada China,” ungkap Kedubes China di Australia.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More