Malaysia Tetap Ingin Ekstradisi Nur Sajat, Transgender yang Mejeng Depan Kakbah
Kamis, 04 November 2021 - 11:26 WIB
KUALA LUMPUR - Polisi Diraja Malaysia bersikeras akan tetap mengekstradisi Nur Sajat meskipun telah diberi suaka di Australia. Pengusaha transgender itu diburu terkait kasus penistaan agama setelah foto yang menunjukkkan dia berpose di depan Kakbah, Arab Saudi, dengan mukena.
Direktur Departemen Investigasi Kriminal Polisi Diraja Malaysia, Abd Jalil Hassan, mengatakan bahwa polisi belum diberi tahu secara resmi tentang statusnya di Australia.
“Secara formal kami masih belum menerima konfirmasi bahwa Nur Sajat berada di Australia, namun kami dapat melihatnya berdasarkan postingan media sosial baru-baru ini," katanya.
“Secara resmi, kami belum menerima konfirmasi dari kedutaan kami. Kami akan mencoba [untuk mengekstradisi] sesuai dengan hukum [dari] Australia,” ujarnya seperti dikutip dari laporan oleh The Star, Kamis (4/11/2021).
Perwira senior itu juga mengungkapkan bahwa penyelidikan atas tuduhan bahwa Nur Sajat dilecehkan oleh otoritas agama Selangor selama penangkapannya awal tahun ini masih berlangsung.
“Kami akan menyelidiki masalah ini dari semua sudut,” katanya, yang mendesak Nur Sajat untuk pulang ke Malaysia atas kemauannya sendiri.
Menurutnya, kepulangannya dapat membantu penyelidikan polisi atas tuduhan pelecehan seksual yang dialaminya.
Selama beberapa tahun terakhir, pengusaha transgender itu telah diburu oleh otoritas agama di Malaysia.
Awal tahun ini, dia melarikan diri ke Bangkok, Thailand, setelah otoritas berwenang Malaysia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya. Dia hendak ditangkap karena melewatkan sidang pengadilan terkait dengan tuduhan penistaan agama Islam karena mengenakan mukena saat berpose di depan Kakbah.
Polisi kemudian mengonfirmasi bahwa upaya untuk mengekstradisi dia dari rekan-rekan mereka di Thailand telah dimulai, dan bahwa fotonya telah didistribusikan ke otoritas pengawas perbatasan pada awal Maret untuk mengawasinya.
Tindakan itu diambil polisi atas permintaan Departemen Agama Islam (Jais) Selangor.
Namun, bulan lalu Nur Sajat mengungkapkan melalui platform media sosialnya bagaimana dia dalam perjalanan ke negara Oseanik setelah diberikan suaka oleh Australia.
Nur Sajat juga menegaskan bahwa dia sama sekali tidak menyadari bahwa pihak berwenang Malaysia berusaha untuk mengekstradisi dirinya.
Dalam wawancara baru-baru ini dengan Malay Mail, Nur Sajat mengungkapkan kegembiraannya karena dapat memulai kembali di negara barunya, di mana dia berencana untuk membangun kembali kerajaan bisnis kosmetiknya di sana, sambil menghadiri kelas orientasi budaya, bisnis, dan bahasa Inggris untuk membantu asimilasinya di sana.
Departemen Dalam Negeri Australia menawarkan visa pengungsi bagi mereka yang menghadapi penganiayaan di negara asal mereka, dan visa kemanusiaan bagi mereka yang menghadapi diskriminasi substansial atau pelanggaran hak asasi manusia.
Direktur Departemen Investigasi Kriminal Polisi Diraja Malaysia, Abd Jalil Hassan, mengatakan bahwa polisi belum diberi tahu secara resmi tentang statusnya di Australia.
Baca Juga
“Secara formal kami masih belum menerima konfirmasi bahwa Nur Sajat berada di Australia, namun kami dapat melihatnya berdasarkan postingan media sosial baru-baru ini," katanya.
“Secara resmi, kami belum menerima konfirmasi dari kedutaan kami. Kami akan mencoba [untuk mengekstradisi] sesuai dengan hukum [dari] Australia,” ujarnya seperti dikutip dari laporan oleh The Star, Kamis (4/11/2021).
Perwira senior itu juga mengungkapkan bahwa penyelidikan atas tuduhan bahwa Nur Sajat dilecehkan oleh otoritas agama Selangor selama penangkapannya awal tahun ini masih berlangsung.
“Kami akan menyelidiki masalah ini dari semua sudut,” katanya, yang mendesak Nur Sajat untuk pulang ke Malaysia atas kemauannya sendiri.
Menurutnya, kepulangannya dapat membantu penyelidikan polisi atas tuduhan pelecehan seksual yang dialaminya.
Selama beberapa tahun terakhir, pengusaha transgender itu telah diburu oleh otoritas agama di Malaysia.
Awal tahun ini, dia melarikan diri ke Bangkok, Thailand, setelah otoritas berwenang Malaysia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya. Dia hendak ditangkap karena melewatkan sidang pengadilan terkait dengan tuduhan penistaan agama Islam karena mengenakan mukena saat berpose di depan Kakbah.
Polisi kemudian mengonfirmasi bahwa upaya untuk mengekstradisi dia dari rekan-rekan mereka di Thailand telah dimulai, dan bahwa fotonya telah didistribusikan ke otoritas pengawas perbatasan pada awal Maret untuk mengawasinya.
Tindakan itu diambil polisi atas permintaan Departemen Agama Islam (Jais) Selangor.
Baca Juga
Namun, bulan lalu Nur Sajat mengungkapkan melalui platform media sosialnya bagaimana dia dalam perjalanan ke negara Oseanik setelah diberikan suaka oleh Australia.
Nur Sajat juga menegaskan bahwa dia sama sekali tidak menyadari bahwa pihak berwenang Malaysia berusaha untuk mengekstradisi dirinya.
Dalam wawancara baru-baru ini dengan Malay Mail, Nur Sajat mengungkapkan kegembiraannya karena dapat memulai kembali di negara barunya, di mana dia berencana untuk membangun kembali kerajaan bisnis kosmetiknya di sana, sambil menghadiri kelas orientasi budaya, bisnis, dan bahasa Inggris untuk membantu asimilasinya di sana.
Departemen Dalam Negeri Australia menawarkan visa pengungsi bagi mereka yang menghadapi penganiayaan di negara asal mereka, dan visa kemanusiaan bagi mereka yang menghadapi diskriminasi substansial atau pelanggaran hak asasi manusia.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
tulis komentar anda