Bakal Punya 1.000 Hulu Ledak Nuklir, China Bikin Pentagon Waswas
Kamis, 04 November 2021 - 01:46 WIB
AS saat ini memiliki 3.750 hulu ledak nuklir dalam persediaannya, menurut data terbaru dari Departemen Luar Negeri, mengerdilkan ukuran persediaan nuklir China.
Laporan Pentagon, yang secara resmi disebut Perkembangan Militer dan Keamanan yang Melibatkan Republik Rakyat China 2021, juga berfokus pada tujuan Beijing untuk pengembangan masa depan dan modernisasi angkatan bersenjatanya. Yang terpenting, jika China memenuhi tujuan modernisasi sementaranya untuk tahun 2027, itu dapat memberi Beijing berbagai pilihan berbeda mengenai Taiwan dari blokade pulau hingga potensi invasi amfibi baik terhadap Taiwan langsung atau salah satu pulau terpencil yang lebih kecil.
Pada saat yang sama, China juga bertujuan untuk mencegah intervensi asing dalam apa yang dilihat Beijing sebagai masalah politik domestik.
"Jelas, mereka melihat Amerika Serikat atau pihak lain yang mereka pikir mungkin campur tangan atas nama Taiwan," kata pejabat itu.
Melampaui 2027, China ingin menyelesaikan modernisasi militernya pada 2035 dan menjadi militer kelas dunia pada 2049, bertepatan dengan peringatan 100 tahun berdirinya Republik Rakyat China (RRC).
"Itu akan memungkinkannya untuk menggantikan aliansi AS dan kemitraan keamanan di kawasan Indo-Pasifik," bunyi laporan itu.
Laporan tersebut, yang merangkum perkembangan militer China selama tahun 2020, tidak menggambarkan uji coba rudal hipersonik yang baru-baru ini dilakukan oleh China selama musim panas.
Laporan tersebut mencatat bahwa China menerjunkan rudal DF-17 tahun lalu, sebuah rudal balistik jarak menengah yang mampu meluncurkan kendaraan luncur hipersonik.
China sendiri membantah telah menguji senjata hipersonik.
Laporan Pentagon, yang secara resmi disebut Perkembangan Militer dan Keamanan yang Melibatkan Republik Rakyat China 2021, juga berfokus pada tujuan Beijing untuk pengembangan masa depan dan modernisasi angkatan bersenjatanya. Yang terpenting, jika China memenuhi tujuan modernisasi sementaranya untuk tahun 2027, itu dapat memberi Beijing berbagai pilihan berbeda mengenai Taiwan dari blokade pulau hingga potensi invasi amfibi baik terhadap Taiwan langsung atau salah satu pulau terpencil yang lebih kecil.
Pada saat yang sama, China juga bertujuan untuk mencegah intervensi asing dalam apa yang dilihat Beijing sebagai masalah politik domestik.
"Jelas, mereka melihat Amerika Serikat atau pihak lain yang mereka pikir mungkin campur tangan atas nama Taiwan," kata pejabat itu.
Melampaui 2027, China ingin menyelesaikan modernisasi militernya pada 2035 dan menjadi militer kelas dunia pada 2049, bertepatan dengan peringatan 100 tahun berdirinya Republik Rakyat China (RRC).
"Itu akan memungkinkannya untuk menggantikan aliansi AS dan kemitraan keamanan di kawasan Indo-Pasifik," bunyi laporan itu.
Laporan tersebut, yang merangkum perkembangan militer China selama tahun 2020, tidak menggambarkan uji coba rudal hipersonik yang baru-baru ini dilakukan oleh China selama musim panas.
Laporan tersebut mencatat bahwa China menerjunkan rudal DF-17 tahun lalu, sebuah rudal balistik jarak menengah yang mampu meluncurkan kendaraan luncur hipersonik.
China sendiri membantah telah menguji senjata hipersonik.
tulis komentar anda