Thailand Izinkan Turis Datang dari 60 Negara, Puluhan Ribu Pelancong Tiba
Senin, 01 November 2021 - 16:40 WIB
"Kami tidak tahu apakah (pemerintah) benar-benar dapat membuka negara dengan lancar, tetapi saya harap mereka dapat melakukannya. Kami sangat ingin kembali bekerja lagi," ujar dia.
Pandemi virus corona memukul ekonomi Thailand, yang sebelumnya menarik 40 juta wisatawan per tahun. Tahun lalu, kedatangan wisatawan turun lebih dari 80%.
Bandara yang melayani Bangkok dan Phuket termasuk di antara yang dibuka ke negara-negara termasuk Inggris, China, Jepang, Amerika Serikat (AS), dan sebagian besar Eropa.
Pemerintah Thailand memperkirakan pendapatan akan pulih ke tingkat pra-pandemi pada 2023, meskipun banyak pakar industri mengatakan penutupan perbatasan China yang sedang berlangsung akan menghambat pemulihan sektor tersebut.
Sebelum pandemi, turis dari China merupakan pelancong terbesar, dengan sekitar 12 juta pengunjung datang dari China pada 2019.
Wiwan Siriwasaeree memiliki TALES Khaosan, hostel kecil di jantung jalan wisata terkenal di Bangkok, Khaosan Road. Dia tidak optimis tentang prospek pariwisata pulih ke tingkat pra-pandemi.
"Saya berpikir apa yang akan saya lakukan jika situasi di Khoasan tidak kembali seperti dulu, saya cukup takut tentang itu,” papar dia.
"Kami khawatir setelah kami membiarkan turis masuk dan kasus baru Covid-19 melonjak lagi, apakah kami akan melakukan penguncian lagi? Saya tidak begitu yakin dengan situasinya," ujar dia.
Peeti Kulsirorat, pemilik restoran di daerah itu, juga khawatir pengunjung akan memicu lonjakan kasus. "Kemudian industri pariwisata akan disalahkan sebagai penjahat lagi. Ini akan menjadi kambing hitam seperti cara minum alkohol," ungkap dia.
Kulsirorat mengatakan pembatasan yang sedang berlangsung, termasuk ketidakmampuan menjual alkohol di sebagian besar negara, akan berdampak negatif pada liburan orang. "Pengalaman pariwisata yang lengkap harus datang dalam paket suasana dan kenyamanan,” papar dia.
Pandemi virus corona memukul ekonomi Thailand, yang sebelumnya menarik 40 juta wisatawan per tahun. Tahun lalu, kedatangan wisatawan turun lebih dari 80%.
Bandara yang melayani Bangkok dan Phuket termasuk di antara yang dibuka ke negara-negara termasuk Inggris, China, Jepang, Amerika Serikat (AS), dan sebagian besar Eropa.
Pemerintah Thailand memperkirakan pendapatan akan pulih ke tingkat pra-pandemi pada 2023, meskipun banyak pakar industri mengatakan penutupan perbatasan China yang sedang berlangsung akan menghambat pemulihan sektor tersebut.
Sebelum pandemi, turis dari China merupakan pelancong terbesar, dengan sekitar 12 juta pengunjung datang dari China pada 2019.
Wiwan Siriwasaeree memiliki TALES Khaosan, hostel kecil di jantung jalan wisata terkenal di Bangkok, Khaosan Road. Dia tidak optimis tentang prospek pariwisata pulih ke tingkat pra-pandemi.
"Saya berpikir apa yang akan saya lakukan jika situasi di Khoasan tidak kembali seperti dulu, saya cukup takut tentang itu,” papar dia.
"Kami khawatir setelah kami membiarkan turis masuk dan kasus baru Covid-19 melonjak lagi, apakah kami akan melakukan penguncian lagi? Saya tidak begitu yakin dengan situasinya," ujar dia.
Peeti Kulsirorat, pemilik restoran di daerah itu, juga khawatir pengunjung akan memicu lonjakan kasus. "Kemudian industri pariwisata akan disalahkan sebagai penjahat lagi. Ini akan menjadi kambing hitam seperti cara minum alkohol," ungkap dia.
Kulsirorat mengatakan pembatasan yang sedang berlangsung, termasuk ketidakmampuan menjual alkohol di sebagian besar negara, akan berdampak negatif pada liburan orang. "Pengalaman pariwisata yang lengkap harus datang dalam paket suasana dan kenyamanan,” papar dia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda