Sebut Tak Ilmiah, China Tolak Laporan Intelijen AS soal Asal-usul COVID-19
Sabtu, 30 Oktober 2021 - 18:29 WIB
Laporan ODNI juga menuduh China menghalangi penyelidikan tentang asal-usul penyakit COVID-19, sambil menyalahkan negara lain, termasuk AS.
Kedutaan China membalas dengan mengatakan bahwa Washington telah menolak untuk menanggapi keraguan yang wajar dari komunitas internasional terhadap biolab Fort Detrick dan lebih dari 200 pangkalan luar negeri untuk eksperimen biologis yang dilakukan di sana.
“Kami telah mendukung upaya berbasis sains pada penelusuran asal, dan akan terus terlibat secara aktif. Karena itu, kami dengan tegas menentang upaya untuk mempolitisasi masalah ini," kata Kedutaan China.
Asal-usul COVID-19 menjadi masalah yang sangat politis di bawah pemerintahan Donald Trump sebelumnya, yang menuduh Beijing menutupi tahap awal pandemi dan mengeklaim bahwa itu mungkin dimulai dengan kebocoran di fasilitas penelitian hayati pemerintah.
Beijing mengatakan AS hanya berusaha mengalihkan kesalahan atas tanggapan bencananya terhadap COVID-19.
Penilaian ODNI menggambarkan teori bahwa para peneliti di Institut Virologi Wuhan mungkin tanpa disadari mengekspos diri mereka ke virus tanpa mengurutkannya selama eksperimen atau kegiatan pengambilan sampel, mungkin mengakibatkan infeksi tanpa gejala atau ringan. Namun, AS sejauh ini tidak menemukan bukti bahwa laboratorium telah bekerja dengan virus SARS-CoV-2 atau virus nenek moyangnya yang terdekat.
Kedutaan China membalas dengan mengatakan bahwa Washington telah menolak untuk menanggapi keraguan yang wajar dari komunitas internasional terhadap biolab Fort Detrick dan lebih dari 200 pangkalan luar negeri untuk eksperimen biologis yang dilakukan di sana.
“Kami telah mendukung upaya berbasis sains pada penelusuran asal, dan akan terus terlibat secara aktif. Karena itu, kami dengan tegas menentang upaya untuk mempolitisasi masalah ini," kata Kedutaan China.
Baca Juga
Asal-usul COVID-19 menjadi masalah yang sangat politis di bawah pemerintahan Donald Trump sebelumnya, yang menuduh Beijing menutupi tahap awal pandemi dan mengeklaim bahwa itu mungkin dimulai dengan kebocoran di fasilitas penelitian hayati pemerintah.
Beijing mengatakan AS hanya berusaha mengalihkan kesalahan atas tanggapan bencananya terhadap COVID-19.
Penilaian ODNI menggambarkan teori bahwa para peneliti di Institut Virologi Wuhan mungkin tanpa disadari mengekspos diri mereka ke virus tanpa mengurutkannya selama eksperimen atau kegiatan pengambilan sampel, mungkin mengakibatkan infeksi tanpa gejala atau ringan. Namun, AS sejauh ini tidak menemukan bukti bahwa laboratorium telah bekerja dengan virus SARS-CoV-2 atau virus nenek moyangnya yang terdekat.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda