Bawa Jet F-35, Kapal Induk Nuklir AS Carl Vinson Kembali ke Laut China Selatan
Rabu, 27 Oktober 2021 - 00:27 WIB
Angkatan Laut AS telah mempertahankan tempo operasi yang tinggi—dan dipublikasikan— selama 18 bulan terakhir baik di Laut China Selatan dan melalui Selat Taiwan.
China mempertahankan kedaulatannya atas petak besar Laut China Selatan dalam perselisihan dengan pengeklaim lain di Asia Tenggara, seperti Vietnam, Filipina, dan Malaysia.
Beijing juga telah lama menegaskan bahwa Taiwan adalah provinsinya yang memberontak yang pada akhirnya harus dipersatukan kembali dengan daratan China.
China telah meningkatkan kecepatan serangan jet tempur ke wilayah udara Taiwan dalam beberapa bulan terakhir, sementara Angkatan Laut AS telah mengirim kapal perang melalui Selat Taiwan kira-kira sebulan sekali untuk menunjukkan tekad AS dalam apa yang secara rutin disebut Pentagon sebagai “operasi untuk mendukung Indo-Pasisik yang bebas dan terbuka".
Angkatan Laut AS menggambarkan operasi oleh USS Carl Vinson dan Kaga sebagai bagian dari "kehadiran rutin" di wilayah tersebut.
“Operasi bilateral adalah salah satu komponen kunci dalam kesiapan maritim kolektif kami,” kata Laksamana Muda Dan Martin, komandan Carrier Strike Group 1 Angkatan Laut AS, dalam rilisnya, seperti dilansir Stars and Stripes, Selasa (26/10/2021).
“Indo-Pasifik adalah kawasan yang dinamis dan dengan terus melakukan operasi rutin dengan sekutu dan mitra kami di seluruh perairan dan wilayah udara internasional, kami menunjukkan komitmen teguh kami untuk menegakkan hukum internasional, di laut dan di udara, dan untuk memastikan bahwa semua negara dapat melakukan hal yang sama tanpa rasa takut atau bersaing.”
Unsur-unsur kelompok tempur kapal induk USS Vinson yang sekarang beroperasi di Laut China Selatan termasuk kapal penjelajah berpeluru kendali USS Lake Champlain dan USS Shiloh, kapal perusak berpeluru kendali USS Stockdale dan sembilan skuadron Carrier Air Wing 2.
Pesawat yang dibawa termasuk pesawat jet tempur siluman F-35C, F/A-18E dan F-18F Super Hornet, EA-18G Growler, helikopter E-20 Advanced Hawkeye dan MH-60S Seahawk.
China mempertahankan kedaulatannya atas petak besar Laut China Selatan dalam perselisihan dengan pengeklaim lain di Asia Tenggara, seperti Vietnam, Filipina, dan Malaysia.
Beijing juga telah lama menegaskan bahwa Taiwan adalah provinsinya yang memberontak yang pada akhirnya harus dipersatukan kembali dengan daratan China.
China telah meningkatkan kecepatan serangan jet tempur ke wilayah udara Taiwan dalam beberapa bulan terakhir, sementara Angkatan Laut AS telah mengirim kapal perang melalui Selat Taiwan kira-kira sebulan sekali untuk menunjukkan tekad AS dalam apa yang secara rutin disebut Pentagon sebagai “operasi untuk mendukung Indo-Pasisik yang bebas dan terbuka".
Angkatan Laut AS menggambarkan operasi oleh USS Carl Vinson dan Kaga sebagai bagian dari "kehadiran rutin" di wilayah tersebut.
“Operasi bilateral adalah salah satu komponen kunci dalam kesiapan maritim kolektif kami,” kata Laksamana Muda Dan Martin, komandan Carrier Strike Group 1 Angkatan Laut AS, dalam rilisnya, seperti dilansir Stars and Stripes, Selasa (26/10/2021).
“Indo-Pasifik adalah kawasan yang dinamis dan dengan terus melakukan operasi rutin dengan sekutu dan mitra kami di seluruh perairan dan wilayah udara internasional, kami menunjukkan komitmen teguh kami untuk menegakkan hukum internasional, di laut dan di udara, dan untuk memastikan bahwa semua negara dapat melakukan hal yang sama tanpa rasa takut atau bersaing.”
Unsur-unsur kelompok tempur kapal induk USS Vinson yang sekarang beroperasi di Laut China Selatan termasuk kapal penjelajah berpeluru kendali USS Lake Champlain dan USS Shiloh, kapal perusak berpeluru kendali USS Stockdale dan sembilan skuadron Carrier Air Wing 2.
Pesawat yang dibawa termasuk pesawat jet tempur siluman F-35C, F/A-18E dan F-18F Super Hornet, EA-18G Growler, helikopter E-20 Advanced Hawkeye dan MH-60S Seahawk.
Lihat Juga :
tulis komentar anda