Bela China, Korut Kecam Dukungan AS untuk Taiwan
Sabtu, 23 Oktober 2021 - 14:02 WIB
Di sisi lain, negosiasi nuklir antara Washington dan Pyongyang telah terhenti selama lebih dari dua tahun karena masalah pelonggaran sanksi pimpinan AS yang melumpuhkan terhadap Korut sebagai imbalan atas langkah-langkah negara itu untuk menghentikan program senjata nuklirnya.
Pyongyang melihat kepemilikan senjata nuklir sebagai penjamin utama kelangsungan hidup rezim keluarga Kim yang telah menjalankan negara dengan tangan besi sejak 1940-an.
Mengakhiri jeda selama berbulan-bulan pada bulan September, Korut telah meningkatkan uji coba misilnya sambil membuat tawaran perdamaian bersyarat ke Seoul, menghidupkan kembali pola tekanan kepada Korsel untuk mencoba mendapatkan apa yang diinginkannya dari AS.
Sung Kim, utusan khusus Biden untuk Korut, diperkirakan tiba di Korsel pada Sabtu malam untuk melakukan pembicaraan dengan sekutunya itu tentang menghidupkan kembali negosiasi dengan Pyongyang.
Namun Korut sejauh ini menolak gagasan pembicaraan terbuka, dengan mengatakan bahwa Washington harus meninggalkan kebijakan bermusuhannya, sebuah istilah yang terutama mengacu pada sanksi dan latihan militer gabungan AS-Korsel oleh Korut.
(ian)
tulis komentar anda