Kirim Kapal Survei ke Laut Natuna, China Dituding Menekan Indonesia
Kamis, 21 Oktober 2021 - 15:08 WIB
Huong Le Thu, seorang analis senior di Institut Kebijakan Strategis Australia, mengatakan kepada Radio Free Asia, Rabu (20/10/2021): "Indonesia sangat hati-hati selektif tentang bagaimana dan kapan bereaksi dan menanggapi ketegasan China, yang bahkan saya sebut provokasi, di Laut Natuna."
Huong menambahkan, meski Indonesia yakin bisa berurusan dengan China melalui dialog, itu butuh waktu. "China telah memodernisasi kemampuan militernya, merebut kembali pulau-pulau di Laut China Selatan, dan menumbuhkan ambisi. Saya tidak berpikir kita memiliki waktu seperti yang diperkirakan banyak orang di Jakarta," kata Huong.
Pada bulan Maret, sebuah laporan mengatakan bahwa China sedang mengumpulkan data tentang lingkungan bawah laut di Samudra Hindia, dan dua kapal survei pemerintah akan digunakan untuk hal yang sama. Kegiatan survei ini diklaim bertujuan untuk memberikan keuntungan bagi kapal selam China di wilayah mereka.
Huong menambahkan, meski Indonesia yakin bisa berurusan dengan China melalui dialog, itu butuh waktu. "China telah memodernisasi kemampuan militernya, merebut kembali pulau-pulau di Laut China Selatan, dan menumbuhkan ambisi. Saya tidak berpikir kita memiliki waktu seperti yang diperkirakan banyak orang di Jakarta," kata Huong.
Pada bulan Maret, sebuah laporan mengatakan bahwa China sedang mengumpulkan data tentang lingkungan bawah laut di Samudra Hindia, dan dua kapal survei pemerintah akan digunakan untuk hal yang sama. Kegiatan survei ini diklaim bertujuan untuk memberikan keuntungan bagi kapal selam China di wilayah mereka.
(min)
tulis komentar anda