6 Harta Karun Legendaris Dunia Ini Belum Ditemukan, Nomor 4 Emas Nazi di Danau Toplitz

Rabu, 20 Oktober 2021 - 17:43 WIB
Ruangan ini penuh dengan harta karun milik Nazi berupa emas batangan dan karya seni disembunyikan di bekas tambang garam di Merkers, Jerman. Foto/widdershausen.de
BERLIN - Harta karun sering kali diidentikkan banyak orang pada dongeng. Padahal, sejak zaman kuno, banyak cerita dan legenda mengenai harta karun tak ternilai yang tersebar di seluruh dunia.

Harta karun di berbagai belahan dunia ini terkubur di lokasi tersembunyi, dicuri, ataupun hilang. Banyak pemburu yang sudah berusaha mencari keberadaannya, namun belum menemukan harta karun itu.

Kebanyakan harta karun tersebut berupa emas dan perhiasan bernilai tinggi, seperti emas Nazi di Danau Toplitz. Selain itu, ada pula Paititi, kota berlapis emas yang disebut telah tenggelam. Berikut ini enam harta karun legendaris di dunia yang belum ditemukan:



1. Harta Karun Ahmad Shah

Harta Karun yang dimiliki Ahmad Shah diduga memiliki kutukan Koh-i-Noor yang menyebabkan Ahmad Shah meninggal. Kutukan ini dikeluarkan dari permata yang berada di harta tersebut.

Harta karun Ahmad Shah sebenarnya merupakan hasil curian dari Nadir Shah dari Persia yang juga mencuri harta kerajaan Mughal. Namun, Nadir dibunuh oleh pengawal Ahmad Shah dan memberikan harta yang dimilikinya kepada Ahmad Shah. Jika diuangkan, harta yang dimiliki oleh Ahmad Shah kurang lebih bernilai 250 miliar dolar Amerika Serikat.

2. Emas Leon Trabuco

Leon Trabuco merupakan miliuner asal Meksiko yang memiliki mitra bisnis menyembunyikan emas. Emas yang disembunyikan ini akan diambil dan dijual ketika harga naik.

Di awal tahun 1930-an, Leon Trabuco mengatur beberapa penerbangan misterius ke padang pasir New Mexico untuk menyembunyikan emas. Trabuco dan mitranya kurang beruntung karena tahun 1934, Amerika Serikat menerapkan undang-undang emas tahun 1934 yang membuat kepemilikan pribadi atas emas ilegal.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More