Pompeo: AS Keras terhadap Iran Kunci Normalisasi Arab Saudi-Israel
Senin, 18 Oktober 2021 - 10:25 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden harus mengambil sikap yang jauh lebih keras terhadap Iran guna meyakinkan Arab Saudi untuk menormalkan hubungan dengan Israel . Seruan ini disampaikan mantan Menteri Luar Negeri Amerika, Mike Pompeo.
“Saya yakin akan ada lebih banyak negara yang bergabung dengan Kesepakatan Abraham dan suatu hari nanti Kerajaan Arab Saudi juga akan bergabung,” kata Pompeo dalam sebuah wawancara dengan The Telegraph, Minggu (17/10/2021).
Pompeo adalah salah satu diplomat utama yang terlibat dalam Kesepakatan Abraham, kesepakatan yang ditengahi AS untuk menormalisasi hubungan empat negara Arab dengan Israel. Empat negara Arab itu adalah Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko.
Setelah UEA dan Bahrain memulihkan hubungan diplomatik penuh dengan Israel pada tahun 2020, ada spekulasi luas tentang apakah Arab Saudi akan mengikutinya.
Pada saat itu, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan Kerajaan tetap terbuka untuk sepenuhnya menormalkan hubungan dengan Israel dengan syarat kemerdekaan negara Palestina dan perdamaian antara Israel dan Palestina.
Pompeo, mantan menteri luar negeri kabinet Donald Trump dan mantan direktur CIA, percaya bahwa pemerintahan Biden mungkin dapat meyakinkan Arab Saudi untuk menandatangani Kesepakatan Abraham jika mengambil sikap yang lebih keras terhadap Iran.
“Ada beberapa bagian lain dari teka-teki yang perlu mereka lihat—mereka perlu melihat kepemimpinan Amerika yang kuat, mereka perlu melihat Amerika yang mereka tahu akan mendukung mereka, terutama sehubungan dengan tantangan yang diajukan oleh Iran,” ujar Pompeo.
Iran dipandang oleh Israel dan Arab Saudi sebagai ancaman terbesar bagi perdamaian di Timur Tengah.
Pompeo ingin AS mengambil tindakan terhadap Teheran dan jaringan proksinya—milisi Syiah di kawasan Houthi di Yaman, Hizbullah di Lebanon dan Kata'ib Hezbollah di Irak.
“Pemerintahan Biden dalam beberapa minggu memiliki roket Iran yang terbang ke Israel dari Jalur Gaza dan hari ini, minggu ini pasti, Anda memiliki rudal Iran yang terbang dari Yaman ke Arab Saudi. Itu bukan kondisi yang melahirkan kapasitas bagi negara-negara untuk membuat keputusan bersejarah untuk membuat kesepakatan seperti Kesepakatan Abraham," imbuh Pompeo.
“Saya yakin akan ada lebih banyak negara yang bergabung dengan Kesepakatan Abraham dan suatu hari nanti Kerajaan Arab Saudi juga akan bergabung,” kata Pompeo dalam sebuah wawancara dengan The Telegraph, Minggu (17/10/2021).
Pompeo adalah salah satu diplomat utama yang terlibat dalam Kesepakatan Abraham, kesepakatan yang ditengahi AS untuk menormalisasi hubungan empat negara Arab dengan Israel. Empat negara Arab itu adalah Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko.
Setelah UEA dan Bahrain memulihkan hubungan diplomatik penuh dengan Israel pada tahun 2020, ada spekulasi luas tentang apakah Arab Saudi akan mengikutinya.
Pada saat itu, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan Kerajaan tetap terbuka untuk sepenuhnya menormalkan hubungan dengan Israel dengan syarat kemerdekaan negara Palestina dan perdamaian antara Israel dan Palestina.
Pompeo, mantan menteri luar negeri kabinet Donald Trump dan mantan direktur CIA, percaya bahwa pemerintahan Biden mungkin dapat meyakinkan Arab Saudi untuk menandatangani Kesepakatan Abraham jika mengambil sikap yang lebih keras terhadap Iran.
“Ada beberapa bagian lain dari teka-teki yang perlu mereka lihat—mereka perlu melihat kepemimpinan Amerika yang kuat, mereka perlu melihat Amerika yang mereka tahu akan mendukung mereka, terutama sehubungan dengan tantangan yang diajukan oleh Iran,” ujar Pompeo.
Iran dipandang oleh Israel dan Arab Saudi sebagai ancaman terbesar bagi perdamaian di Timur Tengah.
Pompeo ingin AS mengambil tindakan terhadap Teheran dan jaringan proksinya—milisi Syiah di kawasan Houthi di Yaman, Hizbullah di Lebanon dan Kata'ib Hezbollah di Irak.
“Pemerintahan Biden dalam beberapa minggu memiliki roket Iran yang terbang ke Israel dari Jalur Gaza dan hari ini, minggu ini pasti, Anda memiliki rudal Iran yang terbang dari Yaman ke Arab Saudi. Itu bukan kondisi yang melahirkan kapasitas bagi negara-negara untuk membuat keputusan bersejarah untuk membuat kesepakatan seperti Kesepakatan Abraham," imbuh Pompeo.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda