Di Bawah Kekuasaan Taliban, Afghanistan Mulai Dilanda Kelaparan
Sabtu, 16 Oktober 2021 - 19:21 WIB
Selain masalah ekonomi dan politik dalam negeri, kekeringan di pedesaan membuat kehidupan semakin sulit.
Felvasa Feriba adalah ibu dari empat anak yang tinggal di rumah batako berkamar satu di desa Budhak, 5 km dari Kabul.
Wanita muda berusia 25 tahun itu mengatakan bahwa mereka telah menjalani masa-masa sulit karena masalah ekonomi, kekeringan dan kelaparan di wilayah tersebut.
“Kami tidak punya apa-apa untuk dimakan. Kami tidak punya tepung, minyak atau makanan pokok lainnya. Kami tidak punya apa-apa," katanya.
Menekankan bahwa suaminya, yang bekerja sebagai pekerja harian, tidak mendapatkan pekerjaan selama lebih dari 10 hari, ibu yang sedih itu berkata: “Anak-anak saya ingin makan. Mereka menangis karena tidak ada makanan. Selain itu, kami tidak punya pakaian.”
Felvasa mengatakan keluarganya tidak dapat mempersiapkan diri untuk musim dingin karena tidak memiliki kayu dan kompor. Oleh karena itu, kata dia, keluarganya dapat sakit atau mati karena cuaca dingin.
Pemerintah baru Afghanistan bentukan Taliban belum berkomentar atas situasi yang mengkhawatirkan itu. Negara itu kini mengandalkan bantuan asing setelah aset-aset penting, terutama aset bank sentral, dibekukan Amerika Serikat.
Felvasa Feriba adalah ibu dari empat anak yang tinggal di rumah batako berkamar satu di desa Budhak, 5 km dari Kabul.
Wanita muda berusia 25 tahun itu mengatakan bahwa mereka telah menjalani masa-masa sulit karena masalah ekonomi, kekeringan dan kelaparan di wilayah tersebut.
“Kami tidak punya apa-apa untuk dimakan. Kami tidak punya tepung, minyak atau makanan pokok lainnya. Kami tidak punya apa-apa," katanya.
Menekankan bahwa suaminya, yang bekerja sebagai pekerja harian, tidak mendapatkan pekerjaan selama lebih dari 10 hari, ibu yang sedih itu berkata: “Anak-anak saya ingin makan. Mereka menangis karena tidak ada makanan. Selain itu, kami tidak punya pakaian.”
Felvasa mengatakan keluarganya tidak dapat mempersiapkan diri untuk musim dingin karena tidak memiliki kayu dan kompor. Oleh karena itu, kata dia, keluarganya dapat sakit atau mati karena cuaca dingin.
Pemerintah baru Afghanistan bentukan Taliban belum berkomentar atas situasi yang mengkhawatirkan itu. Negara itu kini mengandalkan bantuan asing setelah aset-aset penting, terutama aset bank sentral, dibekukan Amerika Serikat.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda