Segitiga Sensitif Ini Diduga Lokasi Tabrakan Kapal Selam Nuklir AS dengan Objek Misterius
Jum'at, 15 Oktober 2021 - 07:45 WIB
BEIJING - Kapal selam bertenaga nuklir Amerika Serikat (AS) bertabrakan dengan objek misterius di Laut China Selatan pada 2 Oktober 2021 lalu. Kelompok think tank China menduga lokasi kecelakaan itu di area segitiga sensitif Hainan-Paracel-Bashi.
Armada Pasifik AS melaporkan insiden yang dialami kapal selam USS Connecticut itu menyebabkan 11 pelaut Angkatan Laut Amerika menderita luka ringan hingga sedang. Media Amerika kemudian mengklarifikasi bahwa insiden itu terjadi di Laut China Selatan yang sangat sensitif.
Direktur South China Sea Strategic Situation Probing Initiative (SCSPI), Hu Bo, mengatakan bahwa kelompok think tank-nya menggunakan data satelit untuk menentukan bahwa kapal selam itu kemungkinan besar mengalami kecelakaan di tenggara Pulau Hainan China dan utara Kepulauan Paracel/Xisha di segitiga Saluran Hainan-Paracel-Bashi.
“Ini adalah area aktivitas utama militer AS di Laut China Selatan,” kata Hu kepada The Global Times versi bahasa China, Kamis (14/10/2021).
Hu Bo menunjukkan bahwa pada pagi hari tanggal 4 Oktober 2021, dua hari setelah insiden kapal selam, sebuah kelompok tempur kapal induk Amerika yang dipimpin oleh USS Carl Vinson melewati Selat Bashi.
Hu Bo menunjukkan bahwa itu adalah prosedur standar bagi kapal selam AS untuk mengintai di depan kapal induk pada jarak antara 300 dan 500 km untuk membantu memastikan keselamatan mereka.
“Jika kapal selam itu adalah bagian dari kelompok kapal induk, maka itu pasti dalam segitiga yang kami tunjukkan,” kata analis tersebut.
Hu Bo menunjukkan bahwa berdasarkan strategi Angkatan Laut Amerika melawan Uni Soviet selama Perang Dingin, kapal selam serangan AS biasanya ditempatkan di dekat pelabuhan tempat kapal selam nuklir musuh ditempatkan.
Armada Pasifik AS melaporkan insiden yang dialami kapal selam USS Connecticut itu menyebabkan 11 pelaut Angkatan Laut Amerika menderita luka ringan hingga sedang. Media Amerika kemudian mengklarifikasi bahwa insiden itu terjadi di Laut China Selatan yang sangat sensitif.
Direktur South China Sea Strategic Situation Probing Initiative (SCSPI), Hu Bo, mengatakan bahwa kelompok think tank-nya menggunakan data satelit untuk menentukan bahwa kapal selam itu kemungkinan besar mengalami kecelakaan di tenggara Pulau Hainan China dan utara Kepulauan Paracel/Xisha di segitiga Saluran Hainan-Paracel-Bashi.
“Ini adalah area aktivitas utama militer AS di Laut China Selatan,” kata Hu kepada The Global Times versi bahasa China, Kamis (14/10/2021).
Hu Bo menunjukkan bahwa pada pagi hari tanggal 4 Oktober 2021, dua hari setelah insiden kapal selam, sebuah kelompok tempur kapal induk Amerika yang dipimpin oleh USS Carl Vinson melewati Selat Bashi.
Hu Bo menunjukkan bahwa itu adalah prosedur standar bagi kapal selam AS untuk mengintai di depan kapal induk pada jarak antara 300 dan 500 km untuk membantu memastikan keselamatan mereka.
“Jika kapal selam itu adalah bagian dari kelompok kapal induk, maka itu pasti dalam segitiga yang kami tunjukkan,” kata analis tersebut.
Hu Bo menunjukkan bahwa berdasarkan strategi Angkatan Laut Amerika melawan Uni Soviet selama Perang Dingin, kapal selam serangan AS biasanya ditempatkan di dekat pelabuhan tempat kapal selam nuklir musuh ditempatkan.
tulis komentar anda