Sekolah Menengah Putri Masih Ditutup, Gadis Remaja Afghanistan Meratapi Nasib
Jum'at, 15 Oktober 2021 - 01:35 WIB
“Mereka terus mengatakan bahwa mereka ingin orang-orang muda tetap tinggal dan menggunakan bakat mereka, tetapi mereka hanya mengusir kita semua,” kata Nussrat melalui telepon dari rumahnya di Kabul.
Ribuan pemuda Afghanistan melarikan diri dari negara itu setelah Taliban kembali berkuasa pada 15 Agustus, 20 tahun setelah dilengserkan dari kekuasaan dalam invasi militer pimpinan AS. Nussrat melihat dirinya sebagai contoh. Saat ini Ia sedang mempersiapkan ujian bahasa Inggris sehingga dia dapat mendaftar untuk kesempatan belajar di luar negeri.
“Saya belajar selama 14 tahun di Kabul. Saya menjalani sekolah dasar dan menengah selama perang, tetapi sekarang saya harus meninggalkan negara itu,” katanya.
“Saya akan mendaftar ke universitas di luar negeri dan beberapa negara lain akan mengambil saya dan bakat saya, karena mereka tahu tidak mungkin untuk belajar di Afghanistan yang dipimpin Taliban,” lanjutnya.
Ribuan pemuda Afghanistan melarikan diri dari negara itu setelah Taliban kembali berkuasa pada 15 Agustus, 20 tahun setelah dilengserkan dari kekuasaan dalam invasi militer pimpinan AS. Nussrat melihat dirinya sebagai contoh. Saat ini Ia sedang mempersiapkan ujian bahasa Inggris sehingga dia dapat mendaftar untuk kesempatan belajar di luar negeri.
“Saya belajar selama 14 tahun di Kabul. Saya menjalani sekolah dasar dan menengah selama perang, tetapi sekarang saya harus meninggalkan negara itu,” katanya.
“Saya akan mendaftar ke universitas di luar negeri dan beberapa negara lain akan mengambil saya dan bakat saya, karena mereka tahu tidak mungkin untuk belajar di Afghanistan yang dipimpin Taliban,” lanjutnya.
(esn)
tulis komentar anda