Pakar: Pembentukan AUKUS Mengakibatkan Hilangnya Kepercayaan pada Pemerintahan Biden
Jum'at, 15 Oktober 2021 - 01:05 WIB
BERLIN - Pembentukan aliansi keamanan Australia -Inggris- Amerika Serikat (AS), yang dikenal sebagai AUKUS , dianggap sebagai "penghinaan”. Pembentukan aliansi ini menyebabkan kehilangan besar kepercayaan pada pemerintah AS. Ini juga dinilai sebagai penghinaan terhadap mitra NATO.
Pakar kebijakan luar negeri asal Jerman, Christoph Heusgen mengatakan, dia tidak yakin apakah resiko itu sebanding dengan keamanan di kawasan, yang coba dicapai oleh aliansi itu.
“Saya tidak tahu apakah kehilangan (kepercayaan) itu cukup sebanding dengan peningkatan keamanan regional yang seharusnya," kata pria yang lama menjadi penasihat Kanselir Jerman, Angela Merkel itu, seperti dilansir Sputnik, Rabu (13/10/2021).
AUKUS diumumkan pada 15 September lalu. Setelah terbentuknya AUKUS, Australia membuat langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan mengakhiri kontrak kapal selam senilai USD66 miliar dengan Prancis untuk mendukung aliansi trilateral baru.
Inisiatif ini mengakibatkan ketegangan antara Paris dan anggota AUKUS, dengan penarikan duta besar Prancis dari Washington dan Canberra. Lalu, Paris dan Berlin menyatakan telah sepakat untuk merevisi konsep strategis NATO sebagai tanggapan atas pembentukan AUKUS dan pembatalan kontrak kapal selam.
“Aliansi keamanan mirip dengan penarikan pasukan AS dari Afghanistan dalam hal tindakan Washington yang tidak memenuhi harapan yang dimiliki pemerintah AS. Mereka mulai menjabat dengan janji untuk berkoordinasi erat dengan sekutu," tukas Heusgen.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
Pakar kebijakan luar negeri asal Jerman, Christoph Heusgen mengatakan, dia tidak yakin apakah resiko itu sebanding dengan keamanan di kawasan, yang coba dicapai oleh aliansi itu.
“Saya tidak tahu apakah kehilangan (kepercayaan) itu cukup sebanding dengan peningkatan keamanan regional yang seharusnya," kata pria yang lama menjadi penasihat Kanselir Jerman, Angela Merkel itu, seperti dilansir Sputnik, Rabu (13/10/2021).
AUKUS diumumkan pada 15 September lalu. Setelah terbentuknya AUKUS, Australia membuat langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan mengakhiri kontrak kapal selam senilai USD66 miliar dengan Prancis untuk mendukung aliansi trilateral baru.
Inisiatif ini mengakibatkan ketegangan antara Paris dan anggota AUKUS, dengan penarikan duta besar Prancis dari Washington dan Canberra. Lalu, Paris dan Berlin menyatakan telah sepakat untuk merevisi konsep strategis NATO sebagai tanggapan atas pembentukan AUKUS dan pembatalan kontrak kapal selam.
“Aliansi keamanan mirip dengan penarikan pasukan AS dari Afghanistan dalam hal tindakan Washington yang tidak memenuhi harapan yang dimiliki pemerintah AS. Mereka mulai menjabat dengan janji untuk berkoordinasi erat dengan sekutu," tukas Heusgen.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
(esn)
tulis komentar anda