Istri George Floyd: Saya Ingin Keadilan
Rabu, 03 Juni 2020 - 10:30 WIB
MINNEAPOLIS - Istri dari mendiang George Floyd menuntut keadilan. Ia mengatakan suaminya adalah sosok ayah yang baik yang tidak pantas mati tertelungkup di trotoar, di bawah tekanan tiga petugas polisi.
Bersama putrinya yang berusia 6 tahun, Giana, yang menggenggam erat tangannya, Roxie Washington mengatakan kepada wartawan bahwa dia ingin keempat perwira yang terlibat dalam kematian Floyd dihukum atas pembunuhan yang telah memicu aksi protes di seluruh Amerika Serikat (AS) dan dunia.
"Pada akhirnya, mereka pulang dan bersama keluarga mereka," kata Washington.
"Gianna tidak punya ayah. Dia tidak akan pernah melihatnya tumbuh dewasa, lulus (sekolah). Dia tidak akan pernah mengantarnya menyusuri lorong," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (3/6/2020).
Ketika Washington menyampaikan pidatonya saat konferensi pers singkat di dalam Balai Kota Minneapolis, Gianna, mengenakan kemeja putih, sepatu tenis, dan celana jins biru muda. Ia terus menempel pada ibunya, kadang-kadang dengan kerutan di wajahnya.
"Dia mencintainya, dia sangat mencintainya," kata Washington tentang perasaan Floyd terhadap putri mereka.
"Aku di sini untuk anakku. Saya di sini untuk George karena saya menginginkan keadilan baginya, dan saya ingin keadilan baginya karena dia baik. Tidak peduli apa yang orang pikirkan, dia baik,” ia menambahkan.
Washington diapit oleh pengacara keluarga dan teman dekat keluarga Stephen Jackson, mantan pemain National Basketball Association, yang membawa Gianna ke dalam gedung.
“Mengapa kita harus melihat rasa sakitnya? Saya di sini untuk mendapatkan keadilan bagi saudara laki-laki saya dan entah bagaimana, Tuhan, kita akan mendapatkannya,” kata Jackson, suaranya bergema melalui rotunda marmer dan batu.
"Itu harus berhenti," tegasnya.
Bersama putrinya yang berusia 6 tahun, Giana, yang menggenggam erat tangannya, Roxie Washington mengatakan kepada wartawan bahwa dia ingin keempat perwira yang terlibat dalam kematian Floyd dihukum atas pembunuhan yang telah memicu aksi protes di seluruh Amerika Serikat (AS) dan dunia.
"Pada akhirnya, mereka pulang dan bersama keluarga mereka," kata Washington.
"Gianna tidak punya ayah. Dia tidak akan pernah melihatnya tumbuh dewasa, lulus (sekolah). Dia tidak akan pernah mengantarnya menyusuri lorong," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (3/6/2020).
Ketika Washington menyampaikan pidatonya saat konferensi pers singkat di dalam Balai Kota Minneapolis, Gianna, mengenakan kemeja putih, sepatu tenis, dan celana jins biru muda. Ia terus menempel pada ibunya, kadang-kadang dengan kerutan di wajahnya.
"Dia mencintainya, dia sangat mencintainya," kata Washington tentang perasaan Floyd terhadap putri mereka.
"Aku di sini untuk anakku. Saya di sini untuk George karena saya menginginkan keadilan baginya, dan saya ingin keadilan baginya karena dia baik. Tidak peduli apa yang orang pikirkan, dia baik,” ia menambahkan.
Washington diapit oleh pengacara keluarga dan teman dekat keluarga Stephen Jackson, mantan pemain National Basketball Association, yang membawa Gianna ke dalam gedung.
“Mengapa kita harus melihat rasa sakitnya? Saya di sini untuk mendapatkan keadilan bagi saudara laki-laki saya dan entah bagaimana, Tuhan, kita akan mendapatkannya,” kata Jackson, suaranya bergema melalui rotunda marmer dan batu.
"Itu harus berhenti," tegasnya.
(ber)
Lihat Juga :
tulis komentar anda