Terbongkar! Trump Lengser, Souvenir untuk Tamu Negara Banyak yang Hilang
Rabu, 13 Oktober 2021 - 17:55 WIB
WASHINGTON - Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) menggelar penyelidikan terkait keterlibatan pejabat era Presiden Donald Trump atas hilangnya sejumlah souvenir untuk tamu asing.
"Kantor Inspektur Jenderal sedang menyelidiki apakah pejabat politik Presiden Donald Trump saat itu mengambil hadiah yang didanai pembayar pajak dari brankas hadiah Departemen Luar Negeri pada Januari dan membawanya pulang," kata seorang pejabat Deplu AS yang mengetahui peristiwa tersebut seperti dikutip dari NBC, Rabu (13/10/2021).
Pejabat itu mengatakan nilai dolar dari hadiah yang hilang itu “signifikan.”
Penyelidikan terbaru atas hadiah yang hilang pertama kali dilaporkan oleh The New York Times. Surat kabar itu mengidentifikasi barang-barang yang hilang seperti tas yang dimaksudkan sebagai hadiah untuk para pemimpin negara yang hadir pada KTT Kelompok Tujuh. Konferensi itu seharusnya diadakan di Camp David pada tahun 2020 tetapi dibatalkan karena pandemi.
"Tas hadiah itu termasuk portofolio kulit, nampan timah dan kotak marmer dengan cap presiden atau tanda tangan Donald dan Melania Trump," The New York Times melaporkan.
Surat kabar itu mengutip dokumen publik dari pemerintah federal, wawancara dengan pejabat saat ini dan mantan pejabat, serta pernyataan dari beberapa departemen dan lembaga untuk laporannya.
Menurut inspektur jenderal hadiah yang hilang selama pemerintahan Trump juga mencakup botol wiski senilai USD5.800 yang diberikan kepada Menteri Luar Negeri Mike Pompeo saat itu oleh Jepang.
Pompeo sendiri mengatakan dia tidak pernah menerimanya.
"Kantor Inspektur Jenderal sedang menyelidiki apakah pejabat politik Presiden Donald Trump saat itu mengambil hadiah yang didanai pembayar pajak dari brankas hadiah Departemen Luar Negeri pada Januari dan membawanya pulang," kata seorang pejabat Deplu AS yang mengetahui peristiwa tersebut seperti dikutip dari NBC, Rabu (13/10/2021).
Pejabat itu mengatakan nilai dolar dari hadiah yang hilang itu “signifikan.”
Penyelidikan terbaru atas hadiah yang hilang pertama kali dilaporkan oleh The New York Times. Surat kabar itu mengidentifikasi barang-barang yang hilang seperti tas yang dimaksudkan sebagai hadiah untuk para pemimpin negara yang hadir pada KTT Kelompok Tujuh. Konferensi itu seharusnya diadakan di Camp David pada tahun 2020 tetapi dibatalkan karena pandemi.
"Tas hadiah itu termasuk portofolio kulit, nampan timah dan kotak marmer dengan cap presiden atau tanda tangan Donald dan Melania Trump," The New York Times melaporkan.
Surat kabar itu mengutip dokumen publik dari pemerintah federal, wawancara dengan pejabat saat ini dan mantan pejabat, serta pernyataan dari beberapa departemen dan lembaga untuk laporannya.
Menurut inspektur jenderal hadiah yang hilang selama pemerintahan Trump juga mencakup botol wiski senilai USD5.800 yang diberikan kepada Menteri Luar Negeri Mike Pompeo saat itu oleh Jepang.
Pompeo sendiri mengatakan dia tidak pernah menerimanya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda