Peran Militer Atasi Covid-19, Bantu Isolasi hingga Kembangkan Vaksin
Rabu, 22 April 2020 - 08:45 WIB
LONDON - Militer di seluruh dunia ikut dalam operasi melawan pandemi virus corona (Covid-19). Mereka bahu-membahu dengan aparat pemerintahan dan paramedis untuk perang melawan virus tersebut. Itu karena militer bekerja untuk keamanan nasional dan mereka juga memiliki unit kesehatan yang juga bekerja di dunia medis dan pengembangan obat.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan militer akan diperbantukan dalam menangkal wabah corona karena korban yang terinfeksi semakin meningkat. "Semua kemampuan militer Rusia harus digunakan," ujarnya, dilansir BBC. Kemampuan dan pengalaman militer Rusia, kata dia, harus digunakan untuk menangani virus ini.
Rusia seperti kebanyakan negara lain juga menerapkan isolasi wilayah di Moskow sebagai kawasan paling banyak kasus Covid-19. Moskow juga menggunakan sistem elektronik khusus yang mengizinkan orang bisa meninggalkan rumah. Sistem pengawasan pasien yang terinfeksi dipantau dengan kamera biometrik.
Sementara Pemerintahan Jerman memobilisasi 15.000 tentara untuk membantu otoritas lokal dalam menangkal krisis. Polandia juga menugaskan ribuan tentaranya untuk berpatroli di jalanan selama isolasi wilayah, mendisinfektan rumah sakit, dan mengontrol perbatasan dengan kuat. Di Prancis, Italia, dan Spanyol, sebagai negara sangat parah dilanda wabah, operasi militer melawan Covid-19 juga digelar dengan solid.
“Kita membatalkan misi maritim yang tidak penting dan memodifikasi skala penempatan pasukan,” sebut juru bicara komandan militer Prancis Kolonel Frederic Barbry, dilansir Reuters. Kapal perang Prancis di Selat Hormuz, Timur Tengah, tidak lagi beroperasi, kemudian operasi udara juga terkena dampaknya karena fokus pada penanganan korona.
Di Turki, pemerintah menerjunkan militer untuk membantu paramedis. Mereka juga memberlakukan aturan jaga jarak, baik di asrama maupun saat bertugas. Turki juga mengurangi pergerakan pasukan di Suriah ketika kasus virus corona di sana meningkat.
Inggris mendistribusikan tentara untuk membantu perang melawan virus corona. “Tentara bukan hanya bertugas untuk keamanan dan pertahanan, mereka juga ikut mengurangi dampak krisis ini,” ucap Malcolm Chalmers, Deputi Direktur Royal United Services Institute, sebuah think-tank ternama.
Militer di berbagai negara umum membantu penyediaan logistik dan distribusi peralatan medis. “Umumnya militer di berbagai negara menerjunkan 20% dari kekuatannya untuk membantu penanganan Covid-19,” ungkap Jack Watling, peneliti senior tentang tentara di RUSI. (Muh Shamil)
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan militer akan diperbantukan dalam menangkal wabah corona karena korban yang terinfeksi semakin meningkat. "Semua kemampuan militer Rusia harus digunakan," ujarnya, dilansir BBC. Kemampuan dan pengalaman militer Rusia, kata dia, harus digunakan untuk menangani virus ini.
Rusia seperti kebanyakan negara lain juga menerapkan isolasi wilayah di Moskow sebagai kawasan paling banyak kasus Covid-19. Moskow juga menggunakan sistem elektronik khusus yang mengizinkan orang bisa meninggalkan rumah. Sistem pengawasan pasien yang terinfeksi dipantau dengan kamera biometrik.
Sementara Pemerintahan Jerman memobilisasi 15.000 tentara untuk membantu otoritas lokal dalam menangkal krisis. Polandia juga menugaskan ribuan tentaranya untuk berpatroli di jalanan selama isolasi wilayah, mendisinfektan rumah sakit, dan mengontrol perbatasan dengan kuat. Di Prancis, Italia, dan Spanyol, sebagai negara sangat parah dilanda wabah, operasi militer melawan Covid-19 juga digelar dengan solid.
“Kita membatalkan misi maritim yang tidak penting dan memodifikasi skala penempatan pasukan,” sebut juru bicara komandan militer Prancis Kolonel Frederic Barbry, dilansir Reuters. Kapal perang Prancis di Selat Hormuz, Timur Tengah, tidak lagi beroperasi, kemudian operasi udara juga terkena dampaknya karena fokus pada penanganan korona.
Di Turki, pemerintah menerjunkan militer untuk membantu paramedis. Mereka juga memberlakukan aturan jaga jarak, baik di asrama maupun saat bertugas. Turki juga mengurangi pergerakan pasukan di Suriah ketika kasus virus corona di sana meningkat.
Inggris mendistribusikan tentara untuk membantu perang melawan virus corona. “Tentara bukan hanya bertugas untuk keamanan dan pertahanan, mereka juga ikut mengurangi dampak krisis ini,” ucap Malcolm Chalmers, Deputi Direktur Royal United Services Institute, sebuah think-tank ternama.
Militer di berbagai negara umum membantu penyediaan logistik dan distribusi peralatan medis. “Umumnya militer di berbagai negara menerjunkan 20% dari kekuatannya untuk membantu penanganan Covid-19,” ungkap Jack Watling, peneliti senior tentang tentara di RUSI. (Muh Shamil)
(ysw)
tulis komentar anda