Bawa Sampel COVID-19, Pekerja WHO Tewas Ditembak di Myanmar
Selasa, 21 April 2020 - 22:34 WIB
NAYPYIDAW - Seorang pekerja Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tewas ditembak saat mengandarai kendaraan yang mengangkut sampel COVID-19 di negara bagian Rakhine, wilayah yang dilanda konflik komunal di Myanmar, dalam sebuah aksi penyergapan. Seorang petugas kesehatan pemerintah Myanmar juga terluka dalam insiden penyergapan tersebut.
Penyergapan terjadi di sebuah jembatan dekat kota Minbya pada Senin malam ketika keduanya mengemudi dari Sittwe, Ibu Kota negara bagian Rakhine, ke Yangon, kota terbesar di negara itu, seperti dilaporkan oleh AFP.
"PBB sangat sedih untuk mengkonfirmasi bahwa Pyae Sone Win Maung, seorang personel (pengemudi) Organisasi Kesehatan Dunia, telah meninggal setelah terluka dalam insiden keamanan di Kotapraja Minbya di Negara Bagian Rakhine pada malam Senin 20 April 2020," PBB mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (21/4/2020) seperti dilansir dari Newsweek.
"Rekan WHO mengendarai kendaraan dengan tanda PBB dari Sittwe ke Yangon yang mengangkut sampel pemngamatan COVID19 untuk mendukung Kementerian Kesehatan dan Olahraga. PBB sedang mencari informasi lebih lanjut tentang insiden itu," sambung pernyataan tersebut.
Rakhine adalah area konflik perang saudara antara militer Myanmar dengan pemberontak Arakan Army. Reuters melaporkan baik militer Myanmar dan kelompok pemberontak telah membantah bertanggung jawab atas insiden terbaru dan saling menyalahkan.
Menurut Universitas Johns Hopkins, Myanmar saat ini memiliki setidaknya 119 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi.
Awal bulan ini, Kementerian Kesehatan dan Olahraga Myanmar memberlakukan tindakan penguncian (lockdown) yang lebih ketat di tujuh kota di negara itu dengan jumlah kasus terkonfirmasi terbanyak. Kota itu termasuk Okkalapa Selatan, Pabedan, Bahan, Mayangone, Insein, Shwe Pyi Thar dan Hlaing Tharyar, The Myanmar Times melaporkan.
Menurut Universitas Johns Hopkins virus COVID-19, yang pertama kali dilaporkan di Wuhan, China, telah menginfeksi lebih dari 2,4 juta orang di seluruh dunia. Lebih dari 658.200 telah pulih dari infeksi, sementara lebih dari 171.200 telah meninggal.
Penyergapan terjadi di sebuah jembatan dekat kota Minbya pada Senin malam ketika keduanya mengemudi dari Sittwe, Ibu Kota negara bagian Rakhine, ke Yangon, kota terbesar di negara itu, seperti dilaporkan oleh AFP.
"PBB sangat sedih untuk mengkonfirmasi bahwa Pyae Sone Win Maung, seorang personel (pengemudi) Organisasi Kesehatan Dunia, telah meninggal setelah terluka dalam insiden keamanan di Kotapraja Minbya di Negara Bagian Rakhine pada malam Senin 20 April 2020," PBB mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (21/4/2020) seperti dilansir dari Newsweek.
"Rekan WHO mengendarai kendaraan dengan tanda PBB dari Sittwe ke Yangon yang mengangkut sampel pemngamatan COVID19 untuk mendukung Kementerian Kesehatan dan Olahraga. PBB sedang mencari informasi lebih lanjut tentang insiden itu," sambung pernyataan tersebut.
Rakhine adalah area konflik perang saudara antara militer Myanmar dengan pemberontak Arakan Army. Reuters melaporkan baik militer Myanmar dan kelompok pemberontak telah membantah bertanggung jawab atas insiden terbaru dan saling menyalahkan.
Menurut Universitas Johns Hopkins, Myanmar saat ini memiliki setidaknya 119 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi.
Awal bulan ini, Kementerian Kesehatan dan Olahraga Myanmar memberlakukan tindakan penguncian (lockdown) yang lebih ketat di tujuh kota di negara itu dengan jumlah kasus terkonfirmasi terbanyak. Kota itu termasuk Okkalapa Selatan, Pabedan, Bahan, Mayangone, Insein, Shwe Pyi Thar dan Hlaing Tharyar, The Myanmar Times melaporkan.
Menurut Universitas Johns Hopkins virus COVID-19, yang pertama kali dilaporkan di Wuhan, China, telah menginfeksi lebih dari 2,4 juta orang di seluruh dunia. Lebih dari 658.200 telah pulih dari infeksi, sementara lebih dari 171.200 telah meninggal.
(ber)
tulis komentar anda