Bukti Tidak Cukup, Pria AS Dibebaskan Setelah Dipenjara Selama 15 Tahun

Jum'at, 01 Oktober 2021 - 03:37 WIB
Bukti tidak cukup, seorang pria AS dibebaskan setelah dipenjara selama 15 tahun. Foto/Ilustrasi
WASHINGTON - Seorang pria Amerika Serikat (AS) yang menjalani hukuman 15 tahun penjara atas kematian lima anak di Detroit dibebaskan setelah tuduhan terhadapnya dibatalkan karena tidak cukup bukti.

Juwan Deering dinyatakan tidak bersalah sehubungan dengan kebakaran yang menewaskan lima anak di Royal Oak Township di pinggiran kota Detroit pada tahun 2000. Tidak ada seorang pun yang dapat mengidentifikasi dia berada di rumah ketika kebakaran terjadi. Namun pada saat itu, pihak berwenang mengatakan kebakaran itu dilakukan sebagai pembalasan atas hutang narkoba yang belum dibayar.

Namun, jaksa Oakland County Karen McDonald mengatakan bahwa para penegak hukum profesional baru-baru ini memeriksa kasus tersebut dan mereka memutuskan bahwa tidak ada cukup bukti yang mengaitkan Deering dengan kebakaran tersebut.





McDonald menyebut penyelidikan, yang berlangsung dari tahun 2000 hingga 2006, benar-benar dinodai oleh kesalahan.

"Ini adalah perjuangan yang sangat berat," kata Deering kepada Associated Press di luar gedung pengadilan saat dia dikelilingi oleh anggota keluarga dan pria lain dari daerah itu yang telah dibebaskan dari kejahatan.

"Matahari tidak bisa bersinar pada hari yang tidak cerah," imbuhnya seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (1/10/2021).

Deering memuji McDonald karena melihat lagi kasus ini.

"Saya mengatakan kepadanya bahwa butuh banyak kekuatan untuk melawan status quo," ujarnya.

McDonald, yang terpilih pada tahun 2020, mengambil pandangan baru pada kasus Deering atas permintaan sekolah hukum Innocence Clinic Universitas Michigan.

McDonald mengatakan bukti yang menguntungkan, termasuk pernyataan oleh seorang penyintas kebakaran, tidak diberikan kepada pengacara Deering sebelumn persidangan pada tahun 2006 lalu. Selain itu juri juga tidak tahu jika informan penjara diberikan kompensasi atas kesaksian mereka yang merugikan Deering.



"Hanya ada satu upaya etis dan konstitusional," katanya dalam membatalkan kasus tersebut.

Mahasiswa hukum sebelumnya telah mencoba untuk mendapatkan percobaan baru untuk Deering, dengan alasan bahwa analisis kebakaran didasarkan pada "ilmu sampah." Permintaan tersebut tidak berhasil di pengadilan banding Michigan.

McDonald mengatakan bahwa mungkin kebakaran itu bukan pembakaran karena tim hukum Deering telah lama mempertahankan argumennya. Dia mengatakan bahwa polisi negara bagian sedang menyelidikinya lagi.

"Begitu ada keyakinan bahwa itu sengaja diatur, itu diselesaikan dengan cara apa pun. Ada budaya yang tidak terkendali di sini," Imran Syed, dari sekolah hukum Innocence Clinic Universitas Michigan.

"Jalan pintas memiliki konsekuensi yang sangat besar," cetusnya.

Deering tidak akan menghadapi persidangan kedua, kata McDonald. Seorang hakim mengabulkan permintaannya untuk menutup kasus ini seminggu setelah vonis Deering dibatalkan atas desakannya.

(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More