Luncurkan Hwasong-8, Korea Utara Gabung dalam Perlombaan Rudal Hipersonik
Rabu, 29 September 2021 - 18:44 WIB
Dikatakan rudal, yang disebut Hwasong-8, dilakukan untuk target teknisnya termasuk kemampuan manuver pemandu dan karakteristik penerbangan meluncur dari hulu ledak meluncur hipersonik.
Senjata hipersonik dianggap sebagai senjata generasi berikutnya yang bertujuan untuk "merampok" waktu reaksi musuh dan mekanisme kekalahan tradisional.
Tes itu bisa berarti Korut memasuki perlombaan percepatan untuk menyebarkan senjata yang sekarang melibatkan AS, Rusia dan China.
Amerika Serikat pada hari Senin mengatakan telah menguji senjata hipersonik meluncur ke udara, menandai tes pertama yang berhasil dari kelas senjata itu sejak 2013.
Sedangkan pada bulan Juli, Rusia berhasil menguji coba rudal jelajah hipersonik Tsirkon (Zirkon), senjata yang oleh Presiden Vladimir Putin disebut-sebut sebagai bagian dari sistem rudal generasi baru yang tak tertandingi di dunia.
Chang Young-keun, seorang spesialis rudal di Universitas Aerospace Korea, mengatakan uji coba kendaraan peluncur hipersonik (HGV) Korut kemungkinan gagal, mengingat penerbangan itu memiliki kecepatan Mach 2.5, mengutip penilaian yang dilaporkan oleh intelijen militer Korsel.
“Teknologi HGV Utara tidak sebanding dengan AS, Rusia atau China dan untuk saat ini tampaknya bertujuan untuk jarak pendek yang dapat menargetkan Korea Selatan atau Jepang,” jelas Chang.
Korut pekan lalu mengatakan pihaknya bersedia untuk mempertimbangkan pertemuan puncak dengan Korsel jika rasa saling menghormati antara tetangga dapat dijamin, menyusul seruan Presiden Korsel Moon Jae-in untuk secara resmi mendeklarasikan Perang Korea 1950-1953 berakhir.
Senjata hipersonik dianggap sebagai senjata generasi berikutnya yang bertujuan untuk "merampok" waktu reaksi musuh dan mekanisme kekalahan tradisional.
Tes itu bisa berarti Korut memasuki perlombaan percepatan untuk menyebarkan senjata yang sekarang melibatkan AS, Rusia dan China.
Amerika Serikat pada hari Senin mengatakan telah menguji senjata hipersonik meluncur ke udara, menandai tes pertama yang berhasil dari kelas senjata itu sejak 2013.
Sedangkan pada bulan Juli, Rusia berhasil menguji coba rudal jelajah hipersonik Tsirkon (Zirkon), senjata yang oleh Presiden Vladimir Putin disebut-sebut sebagai bagian dari sistem rudal generasi baru yang tak tertandingi di dunia.
Chang Young-keun, seorang spesialis rudal di Universitas Aerospace Korea, mengatakan uji coba kendaraan peluncur hipersonik (HGV) Korut kemungkinan gagal, mengingat penerbangan itu memiliki kecepatan Mach 2.5, mengutip penilaian yang dilaporkan oleh intelijen militer Korsel.
“Teknologi HGV Utara tidak sebanding dengan AS, Rusia atau China dan untuk saat ini tampaknya bertujuan untuk jarak pendek yang dapat menargetkan Korea Selatan atau Jepang,” jelas Chang.
Korut pekan lalu mengatakan pihaknya bersedia untuk mempertimbangkan pertemuan puncak dengan Korsel jika rasa saling menghormati antara tetangga dapat dijamin, menyusul seruan Presiden Korsel Moon Jae-in untuk secara resmi mendeklarasikan Perang Korea 1950-1953 berakhir.
tulis komentar anda