AS Terkejut Tentara Afghanistan Dilatih 20 Tahun Runtuh dalam Sekejap

Rabu, 29 September 2021 - 08:06 WIB
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin (tengah) dan para jenderal Pentagon berbicara di hadapan Kongres terkait penarikan pasukan AS yang kacau dari Afghanistan, Selasa (28/9/2021). Foto/Stefani Reynolds/Pool via REUTERS
WASHINGTON - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengatakan runtuhnya tentara Afghanistan dalam sekejap saat menghadapi Taliban telah mengejutkan Pentagon. Sebab, Pentagon sudah melatih tentara Kabul dalam sekitar 20 tahun.

Pernyataan Austin itu disampaikan kepada Kongres AS pada Selasa (28/9/2021), ketika para pemimpin militer Amerika menghadapi sidang Senat yang kontroversial tentang bagaimana dan mengapa Amerika kalah dalam perang terpanjangnya.



Para anggota Parlemen dari Partai Republik menuduh Presiden Joe Biden berbohong tentang rekomendasi dari militernya bahwa beberapa pasukan harus dipertahankan di Afghanistan.

Bahkan Partai Demokrat, partainya Biden, menyatakan frustrasi dengan penarikan kacau yang menyebabkan 13 tentara AS tewas dan banyak warga Amerika masih tertinggal di Afghanistan.



Peringkat persetujuan Biden telah rusak parah oleh keruntuhan spektakuler upaya perang dua dasawarsa bulan lalu, dengan gambar menyakitkan dari warga Afghanistan yang sangat bergantung pada pesawat militer AS ketika mereka mencoba melarikan diri dari kekuasaan Taliban.

Sebanyak 13 tentara AS tewas dalam serangan bom bunuh diri pada 26 Agustus yang mencoba mengamankan upaya evakuasi, yang pada akhirnya mengandalkan dukungan dari militan Taliban, musuh lama AS.

Jenderal Mark Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan, dan Jenderal Frank McKenzie dari Komando Pusat AS juga mengakui kecepatan Taliban dalam mengambil alih kekuasaan dan runtuhnya pemerintah Afghanistan yang didukung AS.

Itu adalah kesaksian publik pertama para jenderal AS di hadapan kongres sejak Taliban memenangkan perang pada Agustus 2021.

“Fakta bahwa tentara Afghanistan, mitra yang kami latih begitu saja runtuh—dalam banyak kasus tanpa melepaskaan tembakan— mengejutkan kami semua,” kata Austin, mantan jenderal bintang empat yang bertugas di Afghanistan, kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat.

“Akan tidak jujur untuk mengeklaim sebaliknya," katanya lagi seperti dikutip Reuters, Rabu (29/9/2021).

Jenderal McKenzie dan Jenderal Milley bersaksi bahwa mereka percaya akan lebih baik untuk mempertahankan minimal 2.500 tentara AS di negara itu.

Dalam sebuah wawancara Agustus, Biden membantah komandannya telah merekomendasikan itu, dengan mengatakan: “Tidak. Tidak ada yang mengatakan itu kepada saya, itu yang bisa saya ingat."

Senator Partai Republik Joni Ernst mengatakan keputusan Biden untuk mempertahankan perjanjian penarikan tanpa syarat mantan Presiden Donald Trump dengan Taliban telah menyia-nyiakan pengorbanan AS untuk apa yang dia pikir akan menjadi “kemenangan politik yang murah.”

“Hilangnya anggota layanan [militer] kami, dan pengabaian sekutu Amerika dan Afghanistan bulan lalu adalah penghinaan yang tidak perlu dan memalukan yang tidak harus terjadi,” kata Ernst.



Senator James Inhofe, anggota panel dari Partai Republik, menggambarkannya sebagai "kengerian yang dibuat oleh presiden sendiri."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More